Biography of Van Deventer The Supporter of Ethical Politics of the Dutch East Indies
Biografi Biografi
1.24K subscribers
996 views
0

 Published On Jun 9, 2020

Conrad Theodor "Coen" van Deventer lahir pada tanggal 29 September 1857 di Dordrecht. Ia merupakan seorang pengacara Belanda, seorang penulis tentang Hindia Belanda dan juga anggota dari parlemen Belanda.



Van Deventer adalah putra Christiaan Julius van Deventer dan Anne Marie Busken Huet. Ayahnya adalah Direktur Sekolah Menengah di Dordrechat, yaitu tempat ia juga menamatkan sekolah tersebut pada tahun 1875.
Van Deventer belajar ilmu hukum di Universitas Leiden . Ia meraih gelar doktor pada September 1879 dalam ilmu hukum dengan disertasinya yang membahas tentang posisi hukum koloni-koloni menurut konstitusi Belanda.



Dia menikahi Elisabeth Maria Louise Maas; mereka tidak punya anak.

Bersama istrinya Van Deventer bepergian pada bulan September 1880 ke Batavia dengan kapal uap Prins Hendrik.



Saat pertama kalinya berada di hindia belanda, ia diangkat sebagai panitera pengadilan pada Dewan Kehakiman di Ambon pada bulan Desember 1880. Van Deventer pernah bekerja sebagai pengacara pribadi dari tahun 1885 hingga 1888. Pada Mei 1888 ia pergi ke Eropa dan bepergian bersama istrinya dengan kapal uap Prinses Amalia dari Batavia ke Belanda. Selepas itu ia kemudian kembali ke Hindia Belanda pada 11 Mei 1889, dan menjadi pengacara di Semarang sampai 1897.



Pada tahun 1899 Van Deventer menulis artikel yang sangat berpengaruh, yang disebut "Een Ereschuld" (hutang kehormatan) di majalah Belanda "De Gids". Dalam artikel ini Van Deventer menyatakan bahwa Belanda memiliki dept of honor hampir 190 juta gulden melawan Hindia Belanda dan harus membayar untuk hutang budi ini.



Ia merupakan seorang pendukung Kebijakan Etis Belanda, tetapi pada saat yang sama, dia pernah mengatakan dalam pidatonya di Dewan Perwakilan Rakyat Belanda pada tanggal 16 November 1905, bahwa jika pendekatan persuasi tidak berhasil, maka dapat meng gunakan kekuatan militer. Dia menulis tentang pentingnya pendidikan dan penciptaan pekerjaan baru untuk penduduk asli hindia belanda pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.



Ia menawarkan tiga jalan untuk menaikkan tingkat kemakmuran rakyat; yakni edukasi, emigrasi (transmigrasi) untuk mengurangi jumlah penduduk Jawa, dan perluasan irigasi untuk menambah kesuburan sawah serta menaikkan produksi pangan.


ia pernah diangkat sebagai anggota Yayasan Max Havelaar ; yayasan ini diberi nama sesuai dengan buku terkenal, yang ditulis oleh Multatuli , tujuan dari yayasan ini adalah peningkatan materi dan spiritual bagi penduduk asli di Hindia Belanda. Pada tahun 1913 ia mendirikan Yayasan Kartini untuk dapat mendirikan sekolah khusus perempuan di Hindia Belanda.



Pada bulan September 1915, Van Deventer mengalami sakit parah karena menderita peritonitis, ia kemudian dirawat di rumah sakit Palang Merah di Den Haag. Ia meninggal pada tanggal 27 September 1915, usianya saat itu adalah 57 tahun. Tubuhnya kemudian dikremasi di Westerveld.

show more

Share/Embed