Segala sesuatu memiliki awal. Ada saat pertama kali bagi segala sesuatu, dalam setiap aspek kehidupan kita. Pengalaman, keahlian, kepintaran… segalanya harus diawali atau dimulai. Penciptaan segala sesuatu, baik dalam konteks pekerjaan, bisnis, sekolah, atau apapun, selalu memiliki awal.

Seringkali kita enggan, malas, takut, menunda atau memiliki pikiran negatif terlebih dahulu sebelum memulai atau melakukan sesuatu. Padahal, sejatinya kita tidak akan pernah tahu langkah kita akan membawa kita kemana. Lakukan saja, karena langkah pertama akan menyeret langkah kedua, ketiga dan seterusnya. Menolak untuk menyerah, berhenti ketika lelah untuk kemudian melangkah lagi, adalah kunci dari terwujudnya setiap tujuan yang kita inginkan.

Keris dengan dapur Kalamisani mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu memiliki Kalamisani. Kala adalah waktu. Misani berasal dari kata pisan, yang berarti sekali atau pertama kali. Jadi kalamisani adalah waktu pertama kali.

Kalamisani juga mengajarkan kepada kita tentang hakekat akan waktu. Sejatinya waktu tidaklah ada. Ilusi akan waktu telah membagi masa menjadi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Manusia sering membawa masa lalu sampai di masa kini. Demikian juga masa depan sering dibawa ke masa kini. Padahal masa lalu membawa dua hal : penyesalan dan kerinduan. Masa depan juga membawa dua hal : angan-angan dan ketakutan. Dua hal tersebut, masa lalu dan masa depan sering membelenggu pikiran dan hidup manusia. Dalam hal ini waktu bisa menjadi bisa (wisa) atau racun, yang akan meracuni hidup manusia. Jadi kalamisani juga membawa arti waktu yang beracun.

SALAM