Sejarah Tedhak Loji - Kunjungan Raja Keraton Yogyakarta ke Istana Gubernur Belanda
Bimo K.A. Bimo K.A.
258K subscribers
19,299 views
447

 Published On Premiered May 23, 2024

Dalam Bahasa Jawa, istilah Tedhak Loji berasal dari gabungan dua kata, yakni kata tedhak yang berarti turun atau menginjakkan kaki, dan kata loji yang merupakan sebutan orang Jawa untuk rumah atau bangunan besar milik gubernemen Hindia Belanda; yang dalam hal ini adalah kantor dan tempat tinggal residen atau gubernur. Dan pada masa dahulu di Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, upacara Tedhak Loji merupakan prosesi hadirnya Sri Susuhunan Pakubuwono atau Sri Sultan Hamengkubuwono pada suatu acara resmi yang diadakan di loji karesidenan atau gubernuran.

Di ibu kota Yogyakarta, keberangkatan raja dari keraton menuju loji selalu disertai dengan kirab akbar yang terdiri dari parade kereta kebesaran, serta di ikuti oleh barisan para bangsawan dan pejabat tinggi, bersama sekalian abdi dalem dan prajurit keraton. Selain sebagai simbol ikatan antara kerajaan-kerajaan Vorstenlanden dengan pemerintah Hindia Belanda, prosesi megah yang selalu menjadi tontonan masyarakat itu juga menjadi ajang unjuk kewibawaan oleh para raja dan bangsawan Jawa terhadap rezim kolonial.

[Dari Berbagai Sumber]

*) Kisah Sultan Sugih dan Putra Mahkota Terakhir - Prahara Pewaris Takhta Yogyakarta 1913-1921
   • Kisah Sultan Sugih & Putra Mahkota Te...  
*) Sultan Hamengkubuwono IX memimpin Grebeg Mulud tahun 1940 - Sekaten Tahun Dal Yogyakarta [ID SUB]
   • Sultan Hamengkubuwono IX memimpin Gre...  

#sejarah #tempodulu #yogyakarta #keratonjogja #kratonjogja

show more

Share/Embed