SEJARAH DAN MAKAM RAJA KE-16 BONE LAPATAU MATANNA TIKKA MATINROE RI NAGA ULENG | KING
Munkar Munkar
52K subscribers
24,674 views
410

 Published On Jun 7, 2020

Lapatau Matanna Tikka merupakan kemanakan Raja ke-15 Bone yaitu Latenri Tatta Arung Palakka.

Sebum Arung Palakka meninggal dunia, Beliau berpesan agar nantinya Lapatau Matanna TIKKA yang akan mengganti kedudukannya sebagai Raja.

Ayahnya bernama LA PAKOKOE TOANGKONE bergelar Maddareng Palakka.
Lapatau Matanna Tikka dilantik menjadi Raja Bone ke-16 pada tanggal 6 April 1696 diusia 24 tahun dengan gelar SULTAN ALIMUDDIN IDRIS MATINROE RI NAGA ULENG.

Sejak Pelantikannya Menjadi Raja Bone, baginda bercita-cita mempersatukan Sulawesi Selatan dalam pengaruhnya sebagaimana yang telah diwariskan oleh pamanya (La Tenri Tatta Arung Palakka).

Kalau pamannya diakui sebagai tokoh pahlawan kemanusiaan yang membebaskan (suku) bangsanya dari tekanan dan penindasan Gowa. Maka La Patau Matanna Tikka amat berjasa memperbesar pengaruh Bone di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Kompeni Belanda sendiri memberikan pengakuan kepada Baginda pada tahun 1698 atas pengaruhnya itu sekaligus menunjuk La Patau sebagai ketua persekutuan raja-raja yang terikat dalam perjanjian Bongaya.

Pengakuan kompeni bukan diakui karena naik tahtanya, tapi setelah melihat hubungan yang terjalin antara tiga kerajaan besar di Sulawesi Selatan (Bone, Luwu dan Gowa).

Hal ini tercipta berkat perkawinan yang dilakukan oleh La Patau dengna cucu sultan Hasanuddin yang bernama I Mariama karaeng Patukangang. Putri Sultan Abdul Jalil Raja Gowa ke-19. Begitu pula perkawinannya dengan We Ummung Datu Larompong, putri Settia Raja Datu Luwu.

Baginda La Tenri Tatta Arung Palakka mewariskan La Patau Matanna Tikka Sebagai raja Bone dengan disertai wasiat bahwa Sulawesi Selatan ini harus dipersatukan melalui system perkawinan politik untuk menciptakan Budaya serumpun di Seulawesi Selatan ini yaitu “SOMPU LOLO”.

Itulah sedikit cerita perjalanan dan jasa Baginda Lapatau Matanna Tikka semenjak hidup dan menjadi Raja.

Sekarang kita bisa melihat makam Baginda Lapatau Matanna Tikka beserta ke 12 istrinya di Desa Naga Uleng dengan dikelilingi tembok yang luas.

Beberapa banyak makam yang ada di dalam, selain makam Lapatau Matanna Tikka, juga makam istri-istri, anak, keluarga dan pejabat kerajaan.

Makam ini sangat bersih dan terawat.

#sejarah
#makamraja
#lapatau
#traveling
#munkar

Soundtrack :    • Seruling Lagu Bugis To Riolo_Ongko'na...  

Instagram :   / eddie_munkar  
Facebook : https://www.facebookt.com/eddie.munkar

show more

Share/Embed