Published On Jun 24, 2021
Sayyid Habib Achmad Al-Idrus sangat berperan penting bagi kerajaan Bone waktu itu. beliau juga menjadi guru bagi pangeran dan putri raja di kerajaan Bone.
Sayyid Habib Achmad Al-Idrus sangat menentang revisi ulang perjanjian Bongaya ke-3 yakni :
1. Mengakui kekuasaan Belanda.
2. Tidak boleh melakukan politik atau kerja sama dengan daerah lain.
3. Setiap Belanda membutuhkan bantuan pasukan maka siap atau tidak siap harus mengirimkan.
Padahal perjanjian pertama mengatakan bahwa kita sekutu yang sederajat.
Pada tahun 1824 perang pecah di masa pemerintahan Raja Bone ke-25 We Imaniratu Arung Data.
Setelah We Imaniratu Arung Data turun tahta sebagai Raja Bone ke-25, Beliau memperdalam agama Islam dan menikah dengan Sayyid Habib Achmad Al-Idrus dan memiliki anak.
Narasumber :
Andi Baso Bone Mappasissi
(Dewan Adat Bone)
Andi Romy Eka Tenrisau
(Budayawan)
#sayyidhabibachmadalidrus
#weimaniratu
#hadratulmaut
#alipuputenatanahbone
#munkar
#wisatasejarah
Instagram : / eddie_munkar
Facebook : / eddie.munkar
Klik SUBSCRIBE / Langganan (100%Gratis) :
/ munkar