ISOLASI TERPADU


Ilustrasi
Penangan Pandemi Virus Covid 19 di Indonesia sudah begitu banyak yang dilakukan oleh Pemerintah, namun tidak juga mengurangi kasus penyebaran diseluruh pelosok tanah air, begitu juga di wilayah Jawa Tengah, namun segala upaya yang dilakukan Pemerintah terkesan tidak ada artinya apabila kesadaran masyarakat kurang terhadap aturan protokol kesehatan, baik di lingkungan desa maupun perkotaan. Semua itu tidak membuat kendor Pemerintah untuk selalu membuat program-program yang menyangkut dengan protokol kesehatan dalam rangka mengurangi penyebaran Virus covid 19, salah satunya program yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah mencanangkan sebuah Program yang dinamakan “Jogo Tonggo”, yaitu sebuah program yang membentuk Tim Gugus tugas di tingkat yang paling kecil dengan melibatkan beberapa komponen masyarakat dan aparat tingkat desa, semua terbagi tugas sesuai dengan bidang tugasnya mulai dari pengamanan wilayah, deteksi kesehatan mulai dini, maupun penanganan ekonomi dan sosial masyarakat agar dapat tetap berjalan seimbang meski dalam segala keterbatasan, semua itu adalah penjabaran dari program Pemerintah Provinsi Jawa Tengan yang terus disosialisasikan kepada masyarakat dalam rangka mengurangi penyebaran Virus Covid 19 serta penanganan dampak kepada masyarakat secara langsung mapun tidak langsung.
Synopsis
Diwaktu gencar-gencarnya Desa Sumowono menerapkan protokol kesehatan yg sangat ketat dengan melibatkan seluruh warga masyarakat desa dan seluruh punggawa RW dan membentuk satgas percepatan penanganan virus covid 19, baik tenaga keamanan, kesehatan, ekonomi dan sosial agar semua tetap bisa berjalan dng baik dalam penanggulangan penyebaran virus covid 19 maupun penanganan yang terdampak karena adanya pandemi covid 19.
Namun masih saja pelanggaran-pelanggaran yg dilakukan sebagian masyarakat yg kurang sadar dalam menyikapi protokol kesehatan didesa tersebut, Surti salah seorang warga desa Sumowono yang pekerjaannya selama ini ada di kota Jakarta melakukan mudik dan tidak melaporkan perihal kepulangannya kepada aparat Desa setempat, bahkan untuk meluapkan rasa kegembiraannya itu Surti mengumpulkan teman teman desanya dan bahkan teman teman yg jg kerja diluar kota dan saat itu jg lagi mudik, rasa kegembiraannya itu diacarakan dengan acara kecil kecilan namun ramai dan mengabaikan Protokol kesehatan, keramaian itu menjadikan apparat desa dan warga setempat geram dan dibubarkan, bahkan atas permintaan warga seluruh yang hadir harus dilakukan Swab PCR, betul adanya setelah dilakukan swab dan hasilnya keluar ternyata Surti dan sebagian penduduk desa ada yang positif terpapar virus Corana covid 19, sehingga dilakukan karantina maupun isolasi mandiri, Pak Rw selaku Ketua satgas jogo Tonggo tetep bersikap bijak dan berusaha meredam amarah warga yg merasa disepelekan oleh sikap Surti dan kawan kawan, tetep memperlakukan sama seperti dengan warga yang lain yang terdampak dan terpapar Covid, dengan memberikan bantuan sembako dan makanan siyap saji bagi warga yang melakukan isolasi mandiri, dan bahkan Pak RW menata Balai RW menjadi ruang isolasi terpadu guna memudahkan pemantauan terhadap warga yang terpapar virus, dengan kesadaran dan jiwa sukarela seluruh warga memahai apa yang disampaikan oleh pak RW, bahwa Program JOGO TONGGO harus berjalan dengan Baik.