Saat ini bangsa Indonesia disibukkan oleh rencana nasional pindah Ibu Kota Negara.

Dari DKI Jakarta bakal boyong ke Kutai Kartanegara. Kalimantan Timur.

Pro kontra hingga kini terus mewarnai alasan krusial dibalik agenda besar tersebut.

Penggiat budaya, sekaligus vokalis kondang era Orde Baru, Endah Koeswantoro asal Mojokerto, mencoba menelisik argumen historis dan filosofis.

Bahwa perjanjian Tampaksiring yang ditanda tangani tahun 1927 nama Indonesia akan berakhir 100 tahun. Setidaknya 2027 berubah menjadi nama asli NUSANTARA.

Sangat logis jika negara kepulauan yang punya terminologi pulau pulau (nusa) di antara, kemudian kembali kepada nama pakem NUSANTARA.

Sehingga yang terjadi kelak ibu kota negara berganti nomenklatur IKN (Ibu Kota Nusantara). Dan bukan IKI (Ibu Kota Indonesia).

Tanda tanda pergantian nama jati diri sebuah bangsa inilah yang diprediksi banyak kalangan bakal membawa dampak signifikan angin besar peradaban di tanah air.

Apa lagi kalau bukan diartikan sebagai = MONYONGSONG KEBANGKITAN NUSANTARA