"TheStory of Kaki Lima"

Kata "kaki lima" saat ini dimaknai oleh banyak orang sebagai jalur pejalan kaki yang dipenuhi dengan pedagang yang dikenal sebagai pedagang kaki lima (PKL), yang kemudian menjadi masalah di banyak kota di Indonesia.
Dalam sejarahnya kaki lima dikenal di Indonesia sejak jaman Belanda.
Selain itu disebut juga dengan nama "trotoar" yang berasal dari kata trotoire (bahasa Perancis).

Banyak pertanyaan yang belum banyak diketahui jawabannya hingga kini, a.l :
Mengapa bisa dinamakan sebagai "kaki lima" dan juga "trotoire" ?
Apakah ada hubungan keduanya?
Bagiamana kaitannya dengan Perancis ?

Di episode "Kali Lima" ini Kong Teguh Setiawan, budayawan dan jurnalis senior  mengungkapkan sejarah dan asal usul kaki lima di Indonesia.

- TheStory -
selalu menginspirasi

"The Story of Kaki Lima"

The word "kaki lima" is currently interpreted by many as a pedestrian path filled with traders known as street vendors (PKL), which has become a problem in many cities in Indonesia.
Historically, street vendors have been known in Indonesia since the Dutch era.
In addition, it is also called by the name "trotoar" which comes from the word trotoire (French).

There are many questions that have not been answered until now, including:
Why can it be called a "kaki lima" and also a "trotoire"?
Is there a relationship between them ?
How does it relate to France?

In this episode of "Kali Lima", Kong Teguh Setiawan, a senior humanist and journalist, reveals the history and origin of street vendors in Indonesia.
- TheStory -
always inspiring

“Materi yang dibawakan narasumber adalah tanggung jawab narasumber”

#pkl #pedagangkakilima #indonesia #TheStory