Koes Plus Dalam Cerita - Musisi/Band Terbesar Di Indonesia Sepanjang Masa
Koes Plus Koes Plus
145K subscribers
217,443 views
0

 Published On Premiered Oct 14, 2018

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia.

Sebum menjadi Koes Plus, kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” ''Pagi Yang Indah'' , ''Selalu (Oh Kasihku)'' dan masih banyak lagi. Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi terakhir. Tonny yang terus ingin bermusik menggamit satu musisi masing-masing oleh Kasmuri (Murry). Band ini memakai nama Koes Plus pada tahun 1969, artinya plus satu orang di luar dinasti Koeswoyo: (Kasmuri) Murry.

Lagu-lagu Koes Bersaudara lebih menonjolkan harmonisasi vokal ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

"Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas ''The Beatles"

“Lagu ''Derita'', ''Cintamu Telah Berlalu'', ''Kelelawar'', ''Manis Dan Sayang'' dan ''Kembali Ke Jakarta'' (Dheg Dheg Plas) ''Andaikan Kau Datang'', ''Bilahkah Kau Pulang'', ''Hidup Yang Sepi'' dan ''Kisah Sedih Di Hari Minggu'' (Volume 2) ''Malam Ini'', ''Bunga Di Tepi Jalan'', ''Jangan Berulang Lagi'', Bertemu Dan Berpisah'', ''Keroncong Pertemuan'' dan ''Why Do You Love Me'' (Volume 4) ''Nusantara I”, Penyeslan'' dan Hari Ini Dan Nanti'' (Volume 5), “Oh Kasihku” (Volume 6), “Mari-Mari”, ''Seminggu Yang Lalu'' dan ''Pelangi'' (Volume 7), “Diana”, ''Desember'', ''Buat Apa Susah'', ''Nusantara II'', ''Semanis Rayuanmu'' dan “Kolam Susu” ( Volume 8) merajai musik pop Indonesia waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album (Volume 9) dengan lagu yang sangat terkenal “Muda-Mudi”, ''Layang-Layang'', ''Hatiku Beku'', ''O La La'', ''Jangan Cemburu'', ''Terlambat'' dan ''Perasaan''. Disusul lagu “Bujangan'', Maafkan Aku'', Belajar Bernyanyi'', ''Ayah Dan Ibu'', ''Untuk Dia'' dan “Kapan-Kapan” dari (Volume 10). Masih berlanjut dengan lagu “Nusantara V'' ''Percayalah'', ''Kota Lama'' dan ''Maria” dari album (Volume 11) dan “Cinta Buta”, Bahagia Dan Derita'', ''Mawar Bunga'', dan ''Sendiri Dan Rahasia'' dari album (Volume 12). Satu lagu berbahasa Inggris mereka berjudul '' Why Do You Love Me'' pernah menjadi top hits peringkat 1 di Australia untuk 3 minggu tahun 1972 kalahkan The Bee Gees, Led Zeppelin, Queen dan The Rolling Stones.

Bersamaan dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”. Belum lagi lagu mereka yang berirama melayu seperti “Mengapa”, “Cinta Mulia” dan lagu keroncong yang berjudul “Penyanyi Tua”.

Tahun 1970-an udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum. Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang

show more

Share/Embed