Festival Pertunra FK Metra Jateng 2024 – JUJUR MUJUR
FK METRA KABUPATEN SUKOHARJO FK METRA KABUPATEN SUKOHARJO
207 subscribers
1,252 views
0

 Published On Jun 27, 2024

"JUJUR MUJUR"

Pemilihan Lurah di sebuah desa, namanya Desa SIDOWONO. Warga hak pilih berjumlah 3000. Ada dua kandidat yaitu Harjo Ngalim dengan tanda gambar Kelapa dan Juragan Redono dengan tanda gambar Jagung. Pemilihan lurah dilaksanakan pada tanggal 8 bulan Rejeb penanggalan Jawa.
Harjo Ngalim seorang calon dengan modal LSJ, yakni:
LAYAT kalau ada warga yang meninggal di desa tersebut Harjo Ngalim pasti menghadiri dan memberi ucapan bela sungkawa.
SAMBANG setiap ada kesempatan Harjo Ngalim pasti mengunjungi warga yang sedang mengadakan kerja bakti maupun kegiatan sosial lainya.
JAGONG setiap mendapatkan undangan dari warga SIDOWONO pasti Hatrjo Ngalim menyempatkan hadir. Dengan ketiga kegiatan tersebut Harjo Ngalim menjadi dikenal warga SIDOWONO baik tua muda dan laki-laki perempuan dan populer, namun bukan merupakan orang yang berharta. Maka Harjo Ngalim memberanikan diri maju pemilihan Lurah di desa SIDOWONO.
Sedangkan calon yang lainya adalah Juragan REDONO yang kaya raya, namun kurang dalam kegiatan bermasyarakat sehingga mengandalkan uang untuk mencari masa. Dan setiap malam sebelum pemilihan Lurah dilaksanakan selalu buka pintu di rumah untuk para warganya dengan hiburan tayub setiap malam.
Dalam pesta demokrasi tersebut muncul jasa seorang yang mencari masa namanya SOMA KANCIL yang menawarkan jasa kepada kedua calon Lurah. Ada juga munculnya peran seorang botoh namanya ARJO GREDEK. ARJO GREDEK ini memang pekerjaannya botoh (judi).
Adapun Juragan REDONO ini masuk perangkapnya si SOMA KANCIL dengan mengeluarkanuang untuk membeli para pemilih dengan jumlah ratusan juta. Namun peran si ARJO GREDEK yang tukang botoh sudah terlanjur taruran dengan temannya. Sehingga pemilihan lurah ini menjadi heboh.
Dalam pengumuman hasil pencoblosan dimenangkan oleh HARJO NGALIM. Juragan REDONO akhirya marah dengan SOMA KANCIL yang mencari masa pendukung, untuk mengklarifikasi dan pertanggungjawaban. SOMA KANCIL dihujat dan dihajar oleh Juragan REDONO. Namun hadirnya Mbah GURU seorang tokoh masyarakat yang juga dulu pernah menjadi gurunya kedua kandidat ketika sekolah di bangku SD SIDOWONO menjernihkan suasana dan berpesan kepada kedua kandidat untuk saling memaafkan, bahwa Pilihan Lurah itu pesta demokrasi di tingkat pemerintahan yang paling bawah, maka harus siap kalah siap menang. Berjiwa satria mau mengakui kemenangan lawan dan yang menang tidak perlu jumawa malah merangkut yang kalah. Sebagai pembelajaran hidup, bahwa ketika ada pemilihan pimpinan itu harus jujur adil langsung umum bebas dan rahasia. Sudah selayaknya dalam mencari dukungan simpati masyarakat tidak perlu mencaci maki, menjelek-jelekan kandidat lain. Urus diri sebagai calon yang berkualitas punya power yang bisa menjadi pengayom masyarakat.
Bahwa orang JUJUR itu akan MUJUR (beruntung).

show more

Share/Embed