Sisingamangaraja XII dinobatkan sebagai Raja di Tanah Tapanuli pada usia 19 tahun. Sampai tahun 1886, seluruh tanah Sumatera dikuasai Belanda kecuali Aceh, dan juga tanah Batak – yang dipimpin Raja Sisingamangaraja XII. Saat itu Belanda masih mengakui Tanah Tapanuli sebagai : Daerah yang Tidak Tergantung pada Belanda. Sisingamangaraja XII terkenal sebagai raja yang antiperbudakan, antipenindasan, dan menghargai kemerdekaan, toleransi beragama/ menghargai kebebasan beragama.

Pada tahun 1876, Belanda mulai menguasai tanah Tapanuli. Sisingamangaraja membentuk rapat besar di Pasar Balige pada Juni 1876 bersama menghimpun raja-raja di Tapanuli. Ada 3 keputusan besar, salah satunya menyatakan perang melawan Belanda. Pada tahun 1877 pecahlah perang Tapanuli melawan Belanda. Hingga akhirnya tahun 1907, di perbatasan Tapanuli Utara, gugurlah Sisingamangaraja XII. Keluarganya ditawan, dihina, dinista. Tetapi namanya dan perlawanannya terhadap pernjajah terus dikenang. Menurut cerita rakyat yang beredar, Raja Sisingamangaraja XII terkenal memiliki kesaktian. Dengarkan penuturan langsung dari salah satu cicitnya, Ibu Margaretha Mariauli Siahaan.

#sejarah #sisingamangara #sumaterautara #tapanuli #pahlawan