Gus Baha : Allah Gojlok Habis Orang Kafir Ngaji Kitab Kasyifatus Syaja Syekh Nawawi Al Bantani
Ilkhas Suharji Ilkhas Suharji
26.1K subscribers
1,702 views
0

 Published On Premiered Jun 27, 2024

Gus Baha : Gus Baha : Allah Gojlok Habis Orang Kafir Ngaji Kitab Kasyifatus Syaja Syekh Nawawi Al Bantani


Hikmah Kisah Nabi Yunus Minggat Ditelan Ikan Paus (Nun) adalah reaction ngaji kita bersama dengan KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha tentang makna teori kultur dalam kisah Nabi Yunus ditelan Ikan Paus (Nun).

Beberapa catatan yang merupakan rangkuman dari kajian kita bersama Gus Baha kali ini, diantaranya yaitu:


1. Kamu boleh belajar di manapun namun tanamlah bawalah pohon yang bisa tumbuh hidup di Indonesia, artinya membawa ilmu yang bisa sesuai kultur budaya setempat dan kondisi masyarakat Indonesia (bisa disesuaikan dengan baik). Karena Allah mengutus seorang Rosul sesuai bahasa kaumnya, sesuai kultur budaya kaumnya.

2. Kisah Nabi Yunus bersama dengan kaumnya, sampai akhirnya Nabi Yunus meninggalkan kaumnya tanpa pamit, dan ternyata banyak teori kultur yang mempengaruhi keimanan dari kaum Nabi Yunus ini, teori kultur juga muncul ketika saat Nabi Yunus di perahu sampai akhirnya ditelan oleh ikan paus (nun).

3. Kultur Allah mengutus Nabi juga termasuk sampai pada fisik, Nabi pasti paling tampan, dari nasab terbaik di kaumnya, dan bahkan sampai istrinya juga yang paling cantik, hal ini sesuai desain Allah agar ketika Nabi memimpin benar-benar mengutus yang terbaik.

4. Semua kaum punya kultur sendiri, Nabi juga punya kultur sendiri, dan Allah akan menyesuaikan ilmu dengan kultur masyarakat, di suatu kaum itu, ya bagaimanapun Allah yang bisa mengatur kultur dan agama sesuai rencananya.

5. Agama islam ini baik sekali, soal ujian di sekolah ketika dibocorkan menjadi kriminal, tapi di islam soal/pertanyaan yang sangat penting terkait taruhannya surga dan neraka justru dibocorkan dan dibolehkan, contohnya saat moden atau pemuka agama membocorkan pertanyaan sekaligus memberikan jawaban untuk pertanyaan munkar nankir di alam kubur dengan talkin.

6. Dalam pemikiran Nabi itu tidak ada pernyataan mungkin atau tidak mungkin. Semuanya tergantung kuasa dan kehendak Allah. Jadi tidak ada yang tidak mungkin, termasuk apakah unta bisa dilahirkan dari batu? nyatanya ada di masa Nabi Soleh, dan mukjizat Nabi-nabi lainnya. Semuanya mungkin, atas kehendak Allah.

7. Pentingnya Tauhid, orang itu diajari berpikir bagaimana hubungan dengan akal permulaan, bagaimana awal mula segala sesuatu. Banyak pelajaran tauhid dari memikirkan awal mula segala sesuatu, ingatlah Al-Holqil Awwal, termasuk awal mula manusia yaitu Nabi Adam. Jika kamu sangsi atau ragu bagaimana Nabi Isa lahir tanpa ayah, maka harus dibandingkan dengan Nabi Adam yang lahir bahkan tanpa ayah dan tanpa ibu. Bagaimana hal itu juga tentang awal mula kehidupan. Tidak mungkin sesuatu yang ada berasal dari ketiadaan. Makanya Allah disifati wujud (ada) qidam/qodim (awal), Allah maha awal.

8. Kebenaran sejati itu bisa diuji dimana saja oleh apa saja dan siapa saja, dan kebenaran sejati tidak akan kalah. Bahwasannya Allah adalah kebenaran Absolut, bisa diuji oleh siapa saja dan dimana saja, dan pasti akhirnya dengan logika yang seekstrem apapun tetap akan mengakui bahwa Tuhan (Allah) yang akhirnya akan menang. Hal ini menjadikan kenyamanan hidup, baik kenyamanan akal, tingkah laku, maupun semua aspek kehidupan ini. Sehingga orang mukmin akan tenang nyaman saja ketika akan meninggal, karena paham dan yakin akan semua sifat baik Allah (Asmaul husna), sifat wajib, sifat jaiz dan sifat mustahil Allah. Sehingga keimanannya menjadi permanen dengan kebenaran absolut.

9. Allah yang mendesain semua kultur yang ada dalam masyarakat atau suatu kaum. Misal sebagai orang jawa kita akan iskal kenapa ada pemerkosaan orang afrika, maksudnya adalah standar kecantikan di tiap kultur atau setiap daerah itu berbeda beda, dan biasanya misalnya orang jawa akan tertarik dengan sesama orang jawa, orang afrika ya tertarik dengan orang afrika, dan lainnya. Intinya kultur yang berbeda ini menciptakan sebuah standar yang berbeda pula. Dan semua perbedaan itu ya hanya Allah yang mendesain semua itu untuk kita ambil pelajarannya.

Bagaimana menyikapi banyaknya ulama di zaman sekarang, yang mana antara ulama yang satu dengan yang lainnya banyak perbedaan, sehingga membingungkan umat, khususnya bagi generasi millenial yang masih labil?
- Perbedaan ini terkait keilmuan, budaya, atau cara atau fatwanya yang berbeda.
- Kalau perbedaannya terkait sudut pandang, itu namanya kilaf, setiap ulama punya ijtihad masing-masing.
- Tapi jika terkait fatwa jika memang fatwanya menyesatkan, wajib dilawan dan disampaikan yang benar.
- Cari referensi keilmuan ulama yang punya sanad keilmuan yang jelas tersambung hingga Rosululloh SAW.

7. Bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal
- Lunasi hutangnya (hak adami) yang dilakukan oleh orangtua.
- Memberikan fidyah kepada fakir miskin sebagai pengganti (penebusan) dosa meninggalkan sholat.


#gusbaha
#gusbahaterbaru
#gusbahalive
#livegusbaha
#gusbahalucu
#khbahauddinnursalim
#ngajigusbaha
#ngajinahdlatululama

show more

Share/Embed