Cara Budidaya IKAN NILA Sistem Biofolk Dirumah, Ikan Gemuk Sekali Panen Bisa Ribuan Ekor
Punca Media Punca Media
92.3K subscribers
4,048 views
0

 Published On Apr 6, 2024

#puncamedia #ikannila #budidayaikannila #bioflokikannila

Kiswan Banardi merupakan seorang pembudidaya ikan nila dan juga pemilik dari Banardi Fish Farm. Sebelumnya, ia bekerja di industri FNB, namun kontraknya tidak diperpanjang karena dampak dari pandemi COVID-19 yang melanda. Awalnya, Pak Kiswan memulai usahanya dengan budidaya gurame. Namun, kendala lingkungan yang tidak mendukung untuk budidaya gurame skala besar membuatnya beralih ke budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Sistem ini dipilih karena lebih hemat air dan lahan.

Meskipun tidak memiliki dasar dalam sistem bioflok, Pak Kiswan sudah memiliki hobi dengan ikan sejak muda dan telah berkecimpung dalam dunia budidaya ikan. Ia belajar tentang sistem bioflok secara otodidak melalui konten-konten di YouTube. Hanya dengan beberapa kali menonton, ia langsung mencoba menerapkannya dalam praktik.

Sistem bioflok merupakan sebuah sistem yang pengolaan air dengan menambahkan prebiotic dan aerator sebagai penyuplai oksigen. Jika air tidak dikelola dengan baik, kadar amoniaknya bisa tinggi dan berbahaya bagi ikan. Keunggulan dari sistem ini adalah masa panen yang relatif cepat, ikan cenderung gemuk, dan hemat pakan karena ikan memakan kotoran dalam air yang sudah diolah oleh sistem bioflok. Hasilnya pun ikan yang dihasilkan tidak memiliki bau tanah.

Dalam budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, tebaran benih yang baik adalah sekitar 70-80 ekor per meter kubik dengan menggunakan air sumur yang bersih dari zat berbahaya lainnya. Tidak ada penggantian air dalam sistem bioflok kecuali jika ada masalah dalam sistem seperti kadar amoniak yang tinggi. Masa panen dalam sistem ini biasanya adalah 4 bulan setelah masa tebar benih yang berukuran 2 jari.

Modal yang dibutuhkan untuk memulai budidaya ikan nila dengan sistem bioflok relatif terjangkau. Pak Kiswan menyebutkan bahwa hanya dengan modal sebesar 10 juta rupiah, seorang pemula sudah bisa membuat kolam bioflok dengan diameter 3 meter, termasuk dengan biaya pembelian genset. Namun, ia menyarankan agar pemula yang ingin memulai usaha ini untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu agar memiliki dasar yang kuat dalam budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.

“Pemula yang mau memulai usaha ikutilah pelatihan terlebih dahulu agar mempunyai basic yang kuat dalam dunia usaha yang ingin dilakukan” – Kiswan Banardi (Banardi Fish Farm)


===========================================================
Untuk request permintaan liputan atau pemasangan iklan bisa langsung
hubungi kami di :

WA : 0821-3633-7274 (Punca Media)
email : [email protected]
Instagram :   / puncamedia_.  .
TikTok : @puncamedia
Website : puncamedia.com
============================================================

show more

Share/Embed