Umair bin Wahab, Islamnya Setan Quraisy Ketika Hendak Bunuh Rasulullah
Tinta Mahabbah Tinta Mahabbah
721K subscribers
661,027 views
0

 Published On Feb 12, 2021

Pada Perang Badar, Umair bin Wahab termasuk salah seorang pemimpin Quraisy yang menghunus pedangnya untuk melawan Islam. Ia seorang yang tajam penglihatannya dan teliti perhitungannya. Karena itulah ia diutus kaumnya untuk menyelidiki jumlah kaum Muslimin yang ikut pergi berperang bersama Rasulullah dan mengamati apakah di belakang mereka masih ada pasukan tambahan atau yang masih bersembunyi.

Umair bin Wahab Al-Jumahi memacu kudanya untuk mengamati sekeliling perkemahan kaum Muslimin, lalu kembali dan berkata kepada kaumnya, “Kekuatan mereka kurang lebih tiga ratus orang.” Dan ternyata perkiraannya itu benar.

Mereka juga menanyakan kepadanya, “Apakah di belakang mereka masih ada bala bantuan?”

Ia menjawab, “Aku tidak melihat apa-apa lagi di belakang mereka. Hanya saja wahai kaum Quraisy, aku melihat pusara-pusara menganga yang menantikan kematian. Mereka adalah kaum yang tidak mempunyai pembela dan perlindungan kecuali pedang mereka sendiri. Demi Tuhan, tidak mungkin salah seorang dari mereka terbunuh, tanpa terbunuhnya seorang di antara kita sebagai imbalannya. Apabila jumlah kita yang tewas sama dengan jumlah mereka, kehidupan mana lagi yang lebih baik setelah itu? Pertimbangkanlah baik-baik persoalan ini!”

Kata-kata dan buah pemikirannya itu mampu mempengaruhi sebagian besar pemimpin Quraisy, dan hampir saja mereka menghimpun kekuatan mereka untuk kembali pulang ke Mekkah tanpa perang, seandainya Abu Jahal tidak merusak pikiran tersebut. Abu Jahal mengobarkan api kebencian di dalam jiwa mereka, yang memercikkan api peperangan di mana ia tewas sendiri sebagai korbannya yang pertama.

Penduduk Mekkah member gelar Setan Quraisy kepada Umair. Pada Perang Badar itu, Setan Quraisy ini benar-benar mendapat pukulan hebat karena usahanya menemui kegagalan total. Orang-orang Quraisy kembali ke Mekkah dengan kekuatan yang telah hancur. Umair bin Wahab pun harus meninggalkan salah satu anggota keluarganya di Madinah karena anaknya menjadi tawanan kaum Muslimin.

#KisahIslami
#KisahSahabatNabi
#TintaMahabbah

show more

Share/Embed