Published On Premiered May 8, 2024
وَمِنِ النَّاسِ مِنْ طَبْعِهِ طَبْعَ خِنْزِيرٍ، يَمُرْ بِالطَّيِّبَاتِ فَلَا يَلْوِي عَلَيْهَا، فَإِذَا قَامَ الْإِنْسَانُ عَنْ رَجِيعِهِ قُمْهُ، وَهَذَا كَثِيرُ مِنَ النَّاسِ يَسْمَعُ مِنْكَ وَيَرَى مِنَ الْمَحَاسِنِ أَضِعَافَ أَضْعَافِ الْمَسَاوِئِ، فَلَا يَحْفَظُهَا وَلَا يَنْقُلُهَا وَلَا تَنَاسُبُهُ، فَإِذَا رَأَى سَقْطَةً أَوْ كَلِمَةُ عَوْرَاءُ وَجِدُّ بُغْيَتِهِ وَمَا يُنَاسِبُهَا، فَجُعَلَهَا فَاكِهَتَهُ وَنَقْلَهُ.
Sebagian orang ada yang tabiatnya seperti tabiat babi, yang ketika melewati makanan-makanan yang baik, dia tidak tertarik
Namun, ketika seseorang selesai buang air besar, babi tersebut segera memakannya habis
Sifat seperti ini banyak dijumpai pada manusia
Ketika dia mendengar darimu berbagai kebaikan yang berkali lipat dari keburukan, dia tidak mengingatnya, tidak menceritakannya
Semua itu tidak sesuai dengan seleranya
Namun, ketika dia melihat ketergelinciran atau ucapan yang keliru, dia merasa mendapatkan keinginannya dan yang sesuai dengan seleranya
Lalu dia menjadikannya sebagai buah hidangannya dan menceritakannya ke sana kemari
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dalam Kitab Madarijus Salikin, jilid 1, halaman 695-696