Bung Hatta Bercerita Tentang Pemindahan Kedaulatan 27 Desember 1949 - Subtitle Indonesia
MbN Files MbN Files
75.1K subscribers
42,479 views
1.1K

 Published On Premiered Dec 26, 2019

#bunghatta #mohhatta #mohammadhatta #kmb #bapakkoperasi #republikindonesia #merdeka #sejarahindonesia #pemindahankedaulatan #videosejarah

Dengan bahasa Belanda yang fasih Bung Hatta bercerita tentang pengalamannya saat menjadi ketua delegasi yang mewakili Republik Indonesia Serikat pada pemindahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada Indonesia di Istana Kerajaan Belanda di Amsterdam sebagai hasil dari Konferensi Meja Bunda. Beliau juga menyampaiakan perasaan sedihnya terhadap keadaan Indonesia saat itu yaitu pada saat pengambilan gambar wawancara di video ini pada tahun 1976 tentang berkuasanya rezim militer di Indonesia yang disebabkan oleh terjadinya kudeta gagal PKI (Partai Komunis Indonesia) sebagai akibat dari sikap Presiden Sukarno yang memberi keleluasaan kepada PKI.

*Cuplikan dari acara dokumenter sejarah oleh tv Belanda yang dirilis tahun 1976.

MbN

Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta; lahir dengan nama Mohammad Athar di Fort de Kock, Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden karena berselisih dengan Presiden Soekarno.

Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986. Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem.

show more

Share/Embed