Bung Hatta Bercerita Tentang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 - Subtitle Indonesia
MbN Files MbN Files
75.1K subscribers
81,479 views
2.5K

 Published On Premiered May 1, 2020

#bunghatta #mohhatta #mohammadhatta #proklamasikemerdekaan #proklamasi #17agustus1945 #17agustus #bapakkoperasi #indonesiamerdeka #republikindonesia #merdeka #sejarahindonesia #hutri #videosejarah #arsipsejarah #arsipnasional #videolangka #kemerdekaanindonesia #indonesia #sejarah #rengasdengklok

Kekalahan Jepang atas Sekutu pada Agustus 1945 membuat tanah air tanpa kendali pemerintahan. Hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok pemuda, Sukarni dan kawan-kawan untuk mendesak Sukarno dan Mohammad Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam sebuah wawancara dengan bahasa Belanda yang masih sangat fasih Bung Hatta menceritakan kejadian seputar proklamasi kemerdekaan termasuk peristiwa penculikan mereka ke Rengasdengklok. Akhirnya bertempat di kediaman Ir. Sukarno Jalan Peganggsaan Timur No. 56 teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dibacakan, tepat pukul 10 pagi tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 Hijriyah.

*Cuplikan dari acara dokumenter sejarah oleh tv Belanda yang dirilis tahun 1976.

MbN

Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta; lahir dengan nama Mohammad Athar di Fort de Kock, Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden karena berselisih dengan Presiden Soekarno.

Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986. Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem.

show more

Share/Embed