www.bioztv.id - Dianggap beda aqidah dengan mayoritas warga sekitar, ratusan warga Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, Jawa Timur, demo tolak pembangunan tempat ibadah di wilayahnya. Jika pembangunan dilanjutkan, warga khawatir pembangunan tempat ibadah itu justru berpotensi menjadi pemicu konflik sosial ditengah masyarakat.
Aksi demonstrasi penolakan pembangunan tempat ibadah ini digelar pada 14 Mei 2024 pagi hari. Sebelum mendatangi lokasi pembangunan, ratusan warga mulai suarakan orasi penolakannya dengan keliling kampung. Sesampainya dilokasi, warga juga juga memasang baliho penolakan. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari tim gabungan.
Menurut Hariyadi, salah satu orator aksi, warga Kelutan khususnya di RT 7, telah lama menolak rencana pembangunan mushola atau tempat inadah yang berbeda aqidah tersebut. "Kami sudah menempuh jalur penolakan dengan berbagai pihak, namun tidak ada perkembangan, sehingga kami melakukan aksi ini," ujar Hariyadi.
Jika dibiarkan hingga berdiri, warga mengaku khawatir pembangunan tempat ibadah ini akan berpotensi menimbulkan konflik dan gesekan di masyarakat. "Yang mendirikan bangunan mushola pendatang, bukan warga asli kelutan," jelas Hariyadi.
Dia menambahkan, sejak awal warga sudah menolak pembangunan masjid tersebut. Karena mengetahui ada penolakan, akhirnya pihak yang akan membangun tempat ibadah itu berusaha mencari dukungan dari sebagian kecil warga.
"Yang bersangkutan berusaha mencari dukungan dari warga dengan iming-iming pemberian sesuatu," terangnya.
Mayoritas warga Kelutan hanya menuntut agar pembangunan tempat ibadah itu dihentikan. Mereka akan menolak pembangunan tempat ibadah yang tidak seaqidah dengan mayoritas warga sekitar.
"Tuntutan kita tetap menolak pembangunan tempat ibadah di wilayah kami yang tidak seaqidah dengan mayoritas warga kelutan," pungkas Hariadi. (CIA)


#BedaAqidah #Trenggalek #TempatIbadah