www.bioztv.id - Ditengah kenaikan retribusi yang melejit hingga 400%, pedagang juga keluhkan kondisi fasilitas pasar yang rusak. Pasalnya, saat ini masih ada sejumlah pasar yang kondisinya memprihatinkan, namun pemerintah justru menaikkan retribusi cukup tinggi. Akibat kenaikan retribusi yang melejit ini seluruh pedagang pasar menjerit.
Saat menggelar aksi demo di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Trenggalek. Salah satu pedagang dari Kecamatan Watulimo, Sumarto, mengungkapkan bahwa kenaikan retribusi ini sangat memberatkan para pedagang, terlebih lagi diiringi dengan kondisi fasilitas pasar yang memprihatinkan.
"Pasar Sebo, kondisi fasilitasnya sekitar 65% itu hampir roboh, bocor semua. Pemerintah sempat bilang mau direnovasi, tapi sampai sekarang belum ada," ujar Sumarto.
Sumarto menambahkan bahwa banyak pasar lain di Trenggalek yang kondisinya serupa, salah satunya pasar Kampak. "Kenaikan retribusi ini sangat tidak masuk akal, karena tidak diimbangi dengan kondisi fasilitas," tegas Sumarto.
Sumarto juga mengingatkan kepada pemerintah bahwa pasar memiliki fungsi penting bagi masyarakat. Pedagang ngotot menuntut agar retribusi diturunkan. Bahkan, jika tidak diturunkan, dan Pasar ditutup-pun, pedagang sudah siap.
"Kalau pasar mau ditutup, silakan ditutup. Tapi harus tahu fungsinya pasar itu untuk apa," kritik Sumarto.
Para pedagang memberikan ultimatum kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu satu bulan.
"Dalam waktu satu bulan harus sudah ada solusi, ada pemecahan. Kalau tidak, kami akan terus demo," tegas Sumarto.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan pedagang dari berbagai pasar di Kabupaten Trenggalek, jawa Timur, gruduk Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Mereka menuntut penurunan retribusi pasar yang telah dinaikkan hingga 400%. Akibat kenaikan yang melejit ini pedagang merasa tercekik. Ratusan pedagang menuntut agar kenaikan retibusi tidak melebihi 30%. (CIA)



#Demo #Pedagang #Trenggalek