Cerita Marni, Penjual Pecel yang Tak Mau Lagi Terima Bantuan Negara
Humas Jateng Humas Jateng
198K subscribers
122,699 views
0

 Published On Dec 5, 2019

Marni, 59, penjual pecel asal Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori adalah salah satu dari 3.557 penerima PKH di Kabupaten Rembang yang menyatakan mundur dari bantuan pemerintah. Mereka menyatakan telah mampu dan bisa hidup mandiri tanpa mengandalkan bantuan.

Di hadapan Gubernur Ganjar Pranowo, Marni menyatakan saat ini sudah bisa hidup mandiri. Uang bantuan PKH untuk dua anaknya, ia sisihkan sebagai tambahan modal berjualan pecel di rumah.

Marni bercerita, usaha kecil-kecillannya sudah menghasilkan sekitar Rp3 juta tiap bulannya. Ia mengatakan sudah bisa memenuhi kebutuhan dengan hasil tersebut.

Menurut Ganjar, komitmen Marni itu adalah contoh kongkret kesetiakawanan sosial. Nilai-nilai gotong royong dan kemanusiaan yang adil dan beradab, sudah dipraktikkan oleh Marni dan 3.557 wisudawan PKH lainnya.

Cerita tentang Marni terungkap pada peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Rembang, Rabu (4/12) kemarin. Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengajak warga untuk buang sampah pada tempatnya. Hal ini karena ia melihat banyaknya sampah berceceran pada acara tersebut.

Selain itu, Ganjar secara simbolis juga memberikan bantuan dana sosial RTLH untuk warga Desa Meteseh. Ganjar berharap, di Hari Kesetiakawanan Sosial ini warga yang sudah merasa mampu bisa mundur dari PKH untuk bisa diganti warga yang membutuhkan. Pemerintah desa dan perangkat daerah juga diharap untuk memperbarui data.

Semoga menginspirasi 😊

#HumasJateng
#SahabatHumas
#SahabatHumasJateng
#Ganjar
#GanjarPranowo
#GubernurJateng
#HKSN
#PKH
#RTLH
#GotongRoyong
#SetiaKawan
#KeadilanSosial
#Sampah
#Bantuan
#Rembang
#JawaTengah

show more

Share/Embed