Wawancara TONNY KOESWOYO Perjalanan Koes Bersaudara & Koes Plus .. Waktu Koes Bersaudara Masuk Bui..
Koes Plus Koes Plus
154K subscribers
54,497 views
0

 Published On Sep 6, 2019

Wawancara TONNY KOESWOYO Perjalanan Koes Bersaudara & Koes Plus .. Waktu Koes Bersaudara Masuk Bui..


Kepioniran Tonny dalam Bermusik

Sejarah musik Indonesia mencatat banwa tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Koes bersaudara merupakan pelopor mencipta dan merekam lagu berbahasa Indonesia. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Meskipun mulanya Koes Bersaudara dan juga Koes Plus berkiblat musik barat, tetapi suatu waktu Tonny Koeswoyo berseru agar musisi Indonesia jangan segan menggali kekayaan seni Musik Tradisional Indonesia. Dan ia benar benar-berhasil membuktikan dengan keberhasilannya meramu musiknya dengan warna lokal / tradisional Indonesia. Hingga hari ini sulit ditemukan musisi sekonsistensi Tonny dalam beridealisme. Hal ini dibuktikannya dengan sejumlah album Pop Indonesia, Pop Jawa, Pop Melayu, Pop Keroncong, kemudian "diversifikasi" menjadi Album Anak-Anak, Natal, Qasidah, Another Song For You (bahasa Inggris), Album In Hard Beat, In Folksong. Tonny sangat piawai dalam melahirkan lagu dan syair berkualitas karena memiliki wawasan yang luas. Dengan berbekal bacaan filsafat yang bersumber dari Al Qur'an, Injil, Gitanjali, Bhagawad Gita, Vivekananda, dan lain sebagainya, menyebabkan lirik lagu yang dia ciptaan memiliki bobot. Tidak hanya tema cinta yang diusung oleh Tony Koeswoyo, tetapi merambah pada tema Ke-Tuhan-an, tema Nasionalisme, Keindahan Alam, dan lain-lain. Kelebihan Koes Bersaudara pada saat itu ada pada diri Tonny Koeswoyo. Ia meramu musik Koes Bersaudara dengan resep Simple is beautiful - Sederhana itu indah. Walaupun pada waktu itu sempat menimbulkan pendapat miring bagi pengamat musik, konsep mencipta lagu yang berlirik sederhana, dan easy listening, menjadikan lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus bertahan hingga 6 dasawarsa, dan tidak mustahil menjadi "lagu rakyat" sepanjang masa. Ia juga menciptakan lirik yag indah serta penuh makna dengan gaya bahasa yang sederhana, komunikatif, namun penuh arti. Koes Bersaudara banyak menggunakan syair yang memiliki ritme (sajak persamaan bunyi) sehingga enak dibaca dan didengarkan. Hal itu juga dipengaruhi oleh kesukaannya membaca buku-buku sastra karya Chairil Anwar dan Yasunari Kawabata. Tak hanya itu, Tonny sebagai otak Koes Bersaudara tidak meninggalkan faktor metre (banyaknya kata dalam satu baris) dan harus tepat tekanan kata pada birama, serta notasi lagu harus sesuai dengan arti kata syair tertentu.
Untuk mempertahankan originalitas lagu dan musik Koes Bersaudara, pada mulanya Tonny melarang adik adiknya membuat lagu. Meski ia kemudian berubah pikiran dengan mendorong adik-adiknya ikut menciptakan lagu untuk band mereka. Ia juga sempat melarang Nomo Koeswoyo (drummer) belajar memukul drum kepada Domingo Roda di Kemayoran yang gaya bermainnya tidak sesuai dengan konsep bermusik Tonny. Kedisiplinan, ketelatenan, dan keoptimisan Tonny Koeswoyo mengasah talenta adik-adiknya bermusik dan bernyanyi menghasilkan kesuksesan show Koes Bersaudara. Hal tersebut berlanjut pada masa Koes Plus, Lagu-lagu mereka benar-benar enak didengar dan bermutu, menjadi sesuatu yang akrab di telinga pencinta musik tanah air, menjadi lagu yang sering diputar dalam siaran radio dan banyak dinyanyikan dalam berbagai acara pesta. Lagu-lagu ciptaannya banyak didaur ulang oleh penyanyi di era setelah kematiannya. Diantaranya Chrisye yang menyanyikan lagu ciptaan Tony koeswoyo Cintamu tlah Berlalu dalam salah satu albumnya mengatakan lirik yang dibuat Tonny Koeswoyo sangat dalam dan puitis. Lex's Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus. Penyanyi alm. Richie Ricardo tercatat pernah menyanyikan ulang lagu Bus Sekolah. Lagu Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna. Juga penyanyi belia Marshanda sempat mempopulerkan kembali lagu Kisah Sedih Di Hari Minggu. Lagu Andaikan Kau Datang sempat dipopulerkan kembali oleh Ruth Sahanaya dan Noah. Lagu itu menjadi lagu favorit Presiden RI VI Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap dinyanyikannya dalam berbagai kesempatan di Istana Negara. Pada tahun 2004 telah sukses digelar konser besar Salute to Koes Plus/Bersaudara yang digagas oleh komposer Erwin Gutawa, yang melibatkan penyanyi-penyanyi terkenal di era milenium II seperti : Harvey Malaiholo, Armand Maulana, Audy, Glenn Fredly, Ruth Sahanaya, Andy /rif, Duta Sheila on7, dsb. Selain itu tidak sedikit group musik nasional sejak era 1980-an hingga saat ini yang khusus membawakan ataupun kerap membawakan lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus di berbagai show mereka. Tidak sedikit pula pengamat musik asing yang memujinya dan menjadi penggemarnya. Diantaranya adalah Allan Bishop dari Amerika yang bahkan mengkoleksi semua album Koes Bersaudara dan Koes Plus.

#tonnykoeswoyo #koesplus #legend #koesbersaudara #kenangan #sejarah #musisi #penyanyi #legenda #legendaris #nostalgia #artis #pop #rock #musik #musik #lagu #hits #keren #cerita #inspirasi #pahlawan

show more

Share/Embed