Mari Menghijaukan Gunung Tampomas: Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem untuk Ketahanan Iklim
Sekretariat DPPPI Sekretariat DPPPI
2.13K subscribers
1,236 views
0

 Published On Premiered May 23, 2023

Gunung Tampomas merupakan gunung berapi yang tidak aktif, terletak di sebelah utara kota Sumedang, Jawa Barat. Dengan ketinggian 1684 meter di atas permukaan laut ini, ekosistem Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keragaman flora dan fauna didalamnya. Pemukiman warga terhampar di kaki gunung tersebut.

Fungsi strategis Gunung Tampomas idealnya antara lain: menjaga ketersediaan air pada musim kemarau, ketercegahan bencana banjir pada musim penghujan, kesegaran udara yang mengalir dalam proses penyeimbangan tekanan udara antar-daerah, tempat kehidupan satwa, fauna dan mikroorganisme, ketahanan pangan, penciptaan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Tentu saja peran Gunung Tampomas sangat penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Aktivitas tambang pasir yang dilakukan sejak tahun 1960an sudah dilakukan oleh warga sekitar untuk meratakan jalan, dengan memakai alat-alat tradisional seperti cangkul, linggis, sekop dan ember. Namun seiring dengan berjalannya waktu tambang pasir Gunung Tampomas yang terkenal kualitas pasirnya, eksploitasi pasir semakin meluas. Aktivitas penggalian pasir besar-besaran sudah dilakukan di beberapa area yaitu Kecamatan Cimalaka (Desa Licin, Desa Mandala Herang, Desa Cibeureum Kulon dan Desa Cibeureum Wetan), dan Kecamatan Paseh (Desa Legok Kaler, Desa Legok Kidul, Desa Jambu), dengan luas lebih dari seratus hektare. Tambang yang dilakukan di Gunung Tampomas termasuk dalam kategori Galian C yang sudah barang tentu menggunakan alat berat yaitu buldozer, ekskavator, truk dan mesin-mesin besar yang digunakan untuk menggali dan mengolah pasir.

Selain Penggalian pasir di Gunung tampomas terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TPA ini terletak di ujung kawasan jalur galian C menuju kaki Gunung Tampomas ini mungkin satu-satunya TPA di Indonesia yang berada di gunung. TPAS menampung 369 meterkubik sampah setiap harinya. Alhasil, TPA seluas 5 ha. TPA ini menampung sampah dari 17 TPS (tempat pembuangan sementara) dan 15 pasar.

Menjaga ekosistem hutan dan DAS, termasuk di Gunung Tampomas, akan membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim baik dari sisi mitigasi maupun adaptasi. Dari sisi mitigasi, terjaganya ekosistem hutan akan membantu menyerap emisi karbon dan menjaga keberadaan stok karbon. Sementara itu dari sisi adaptasi, keberadaan ekosistem gunung yang baik akan memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bencana banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim.

Selain itu ekosistem gunung juga menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat dan juga aktivitas pariwisata sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial dan mata penghidupan masyarakat. Negara perlu hadir untuk memperbaiki kerusakan Gunung Tampomas, namun perlu dukungan para pihak termasuk KLHK, PUPR, Pemda, Akademisi, LSM, dan masyarakat setempat.

Untuk mengetahui kondisi Gunung Tampomas dan dampaknya terhadap ketahanan iklim, serta upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga ekosistemnya, yuk kita simak Aksi Iklim di Tapak dengan tema Mari Menghijaukan Gunung Tampomas: Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem untuk Ketahanan Iklim.

show more

Share/Embed