Karya Tradisi
Grup musik komunitas seni taksu agung akan membawakan karya tradisi yang berjudul “Labda”. Karya labda ini merupakan karya tradisi dari barungan gamelan gambang. Gamelan gambang merupakan gamelan golongan tua di Bali. Gamelan gambang terdiri dari enam instrumen yakni, instrumen pengenter, pemero, penyelat, pemetit, saron alit, dan saron ageng. Pengenter, pemero, penyelat, pemetit bilahnya berbahan dasar bambu, sedangkan saron alit dan ageng bilahnya berbahan perunggu/kerawang. Pemilihan instrumen gambang dalam karya tradisi ini tidak lepas dari visi misi komunitas seni taksu agung yaitu pelestarian dan pengembangan musik tradisi. Komunitas taksu agung dalam konteks pelestarian musik tradisi, saat ini sedang melakukan rekontruksi terhadap gamelan gambang tua yang berusia ratusan tahun di Desa Kapal, Mengwi, Badung.
Proses rekontruksi tersebut dimulai dari perbaikan gamelan dan rekontruksi gending-gending gambang salah satunya gending labda yang akan dibawakan pada ajang lokovasia. Gending labda terdiri dari tiga bagian, namun dalam hal ini, komunitas seni taksu agung akan membawakan bagian satu dari gending labda. Hal tersebut tidak lepas dari proses rekontruksi dimana gending gamelan gambang sangat susah dipelajari karena dalam teknik permainannya memiliki pola- pola tersendiri setiap instrumennya dan pola tersebut tidak sama namun saling berkaitan. Dengan demikian gamelan gambang saat ini di Bali sangat jarang yang bisa memainkannya dan kebanyakan sekaa/ grup gamelan gambang di Bali terdiri dari orang tua/lansia. Secara umum gamelan gambang biasanya dipentaskan pada upacara pelebon/kremasi di Bali, namun ada beberapa gamelan gambang yang di sakralkan dan dipentaskan pada upacara adat di Pura.

#gamelangambang #gamelan #gambang #bali