Allah lebih dekat kepadamu daripada urat lehermu.

sifat -sifat Allah lebih dekat kepada zat Allah. Adapun yg lain-lain seperti diri zhahir dan bathin itu sangat jauh.

sifat - sifat Allah itu adalah diri yg sebenar diri. jadi diri sebenar diri itulah yg berhubungan atau yg kontak dg Allah.

kita boleh memikirkan makhluk - makhluk Allah tapi dilarang memikirkan zat Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا

"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.""
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)

HadisDalam, Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam berpesan agar kita tidak sekali-kali memikirkan tentang Zat Allah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu secara marfu menyebutkan bahwa Nabi bersabda:

تفكَّروا فِي الْخَلْقِ وَلَا تُفَكِّرُوا فِي الْخَالِقِ، فَإِنَّهُ لَا تُحِيطُ بِهِ الفِكْرة

Artinya: "Pikirkanlah tentang makhluk dan janganlah kalian memikirkan tentang Khaliq (Pencipta), karena sesunguhnya Dia tidak dapat diliput oleh pemikiran."

apabila dihubungkan ayat di atas dg hadits Rasulullah yaitu roh adalah urusan Allah dan tidak boleh difikirkan maka berarti roh itu adalah bagian dari Allah.