Perjalanan ke Lokasi Batu Gantung Danau Toba
MR UTAK ATIK MR UTAK ATIK
29.4K subscribers
21,733 views
0

 Published On Jan 4, 2021

Di Sumatera Utara ada sebuah legenda yang sangat populer yaitu legenda Batu Gantung. Batu Gantung ini berlokasi di sekitar Kota Parapat, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara. Legenda ini sudah sejak lama beredar dari mulut ke mulut masyarakat di sekiar Danau Toba bahkan diyakini pernah terjadi.

Batu Gantung ini merupakan legenda yang hingga kini masih terus dijaga dan dihormati oleh masyarakat setempat dan menjadi daya tarik wisatawan saat menyusuri atau menyeberang ke Pulau Samosir. Menurut cerita legendaasal mula Batu Gantung dulu di sebuah desa pinggir Danau Toba hidup seorang gadis bernama Seruni. Ia memiliki seekor anjing yang dipanggil Si Tuki.

Dikisahkan, Seruni pada waktu itu menjalin cinta dengan seorang pemuda di desanya. Namun orang tuanya bersikeras ingin menjodohkan dia dengan pariban. Pariban adalah sebutan Batak untuk sepupu dari garis keturunan ibu pihak laki-laki.

Karena tak berani melawan orang tua, Seruni memutuskan untuk menceburkan diri ke Danau Toba. Ia pergi ke tebing untuk melompat ke danau dan Si Tuki pun dengan setia mengikutinya.

Di tengah perjalanan menuju tebing, Seruni terpelosok ke lubang batu yang dalam sehingga tubuhnya terhimpit dan tidak dapat bergerak. Seruni yang putus asa kemudian memutuskan untuk mati terhimpit batu.Legenda yang melekat pada Batu Gantung ini juga memiliki kaitan dengan asal mula nama Kota Parapat, lho. Asal mula penamaan ini masih ada kaitannya dengan kisah kematian Seruni.

Menurut legenda, sebelum Seruni meninggal terhimpi batu, Ia sempat berteriak "Parapat... parapat batu!" dalam bahasa Batak yang berarti merapatlah batu. Si Tuki yang tahu Seruni dalam bahaya kemudian berlari ke desa. Ia menggonggong dan mengais tanah untuk memberitahu warga. Akhirnya warga yang mengerti mengikuti Si Tuki menuju tebing.

Namun pada saat itu warga sudah tererlambat karena Seruni sudah berada di penghujung nyawa. Saat itu, warga hanya mendengar kata terakhir yang ia teriakan, yaitu "Parapat".

Tidak lama usai peristiwa tersebut, terjadi gempa dan muncul batu berbentuk wanita yang menggantung di pinggir tebing. Sejak saat itulah warga menyebut daerah di sekitar kejadian Batu Gantung itu dengan nama Parapat.

show more

Share/Embed