Diawali dengan diskusi pada tanggal 18 Maret 2024 atas penenganan stunting di kecamatan gempol, berdasarkan data dari puskesmas winong 2% dan puskesmas Gempol 5%, sehingga diperlukan upaya penurunan stunting, dalam diskusi tersebut ketahanan pangan keluarga sayuran dan buah yang di hasilkan sangat berpengaruh menurunkan stunting. Sehingga diperlukan kesimpulan inovasi gerakan menenem dalam polibag sayuran dan buah, untuk keluarga ( gempol suka)

Kecamatan gempol memiliki DEMPLOT BINANGKIT terdiri dari tamanan tomat, cabeh merah, cabe rawit, terong, sawi, kangkung, bayam, jagung, sawi, slada, antanan, jagung, ubi jalar, labu putih dam lainnya, untuk wujudkan inovasi gempol suka mulai dikembangkan dengan menenem tomat, cabeh merah, cabe rawit, terong, sawi, kangkung, bayam, jagung, sawi, slada hal ini sebagai pemicu motifasi masyarakat kecamatan gempol untuk menenem sayuran dan buah senagai ketahanan pangan keluarga, hal ini dilaksanakan oleh KWT INDAH MAKMUR dan KWT DEWI SRI bekerja sama dengan Indocemet dan P5A
Hasil dari penen sayur dan buah tersebut kemudian dioleh oleh kader posyandu untuk dimasak dan diberikan sebagai pemberian makanan tambahan kepada balita yang mengalami stuanting
Disamping itu tanaman sayuran diberikan kepada keluarga yang mengalami stuanting untuk dirawat dan dijadikan sumber sayuran kebutuhan keluarga

Pada setiap 2 bulan dilakukan evaluasi tentang balita stuanting yang telah diintervebsi pemberian makanan tambahan PMT untuk melihat progres penurunan stuanting dari hasil evaluasi tersebut dihasilkan penurunan stuanting sebesar 1% meliputi puskesmasgempol dari semula 5% menjadi 4% dan puskesmaswinong daro 2% manjadi 1%. Kepada kader di desa yang penurunan stuanting terbaik diberikan penghargaan dan bingkisan olaeh bapak camat gempol
Semoga inovasi gempol suka dapat bermanfaat untuk penurunan angka stuanting yang berkelanjutan sebagai target angka stuanting di kabupaten Cirebon sebesar 6,5 dan nasioan 14% terwujud