Guntur Soekarno Putra
Mas Aliyuddin Mas Aliyuddin
155 subscribers
11,426 views
70

 Published On May 19, 2018

Guntur Soekarnoputra: Pangeran Putera Sang Fajar

TAK banyak orang kenal putera sulung Ir Soekarno, Muhammad Guntur Soekarnoputra. Sosok yang akrab dipanggil 'Mas Tok' oleh ayahnya atau 'Bujang' oleh Ibu Fatmawati ini jarang tampil di depan publik.

Pria kelahiran Jakarta 3 November 1944 ini sempat diharapkan masyarakat bisa menggantikan kharisma Bung Karno sebagai pemimpin nasional.

Guntur pernah menjadi jurkam Partai Nasional Indonesia (PNI) pada Pemilu 1971. Gaya pidato Guntur mirip sang ayah, mampu membakar semangat massa.Namun, hanya sekali menjadi jurkam. Disebut-sebut, Guntur kena cekal rezim Orba. Penampilannya itu menjadi yang pertama dan terakhir di panggung politik.

Putera sulung ('Pangeran') dari Putera Sang Fajar ini sangat jauh dari publikasi.

Diantara kelima anak Bung Karno dan Ibu Fatmawati, hanya Guntur yang jarang tampil di depan publik. Dan diantara kelima anak Presiden pertama RI itu hanya Guntur yang hingga kini tidak terjun di gelanggang politik praktis.

Dengan sikap diamnya itulah kemudian Guntur dan adik-adiknya, relatif bisa bertahan hidup di rezim Soeharto.Sebuah rezim yang telah menggulingkan bapaknya.

Tidak hanya dilengser dari jabatan, tetapi juga dikungkung di Wisma Yaso, tanpa bacaaan, tanpa teman, tanpa keluarga. Hingga Bung Karno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dalam status tahanan politik tanpa proses hukum apapun.

Cerita sejarah Indonesia tentu akan berbeda, seandainya Guntur yang pernah kuliah Teknik Mesin ITB itu mengambil jalan politik. Dan, seandainya, melakukan perlawanan balik terhadap rezim Soeharto.

Jalannya sejarah bisa menjadi: Guntur kembali mengibarkan bendera Bung Karno dengan pendukung yang sangat besar. Atau, sejarah bisa pula menjadi: Guntur dan adik-adiknya tersingkir, bahkan dalam arti harfiah.

Beruntung, adik kandung Mas Tok, Ibu Megawati Soekarnoputri terus melanjutkan perjuangan politik Bung Karno dengan mendirikan PDI Perjuangan.

Satu hal yang pasti, suami Henny Emilia Handayani ini masih terus mengingat pesan Bapaknya yang terakhir. Dikatakan terakhir, karena selama ia menjadi putra Bung Karno, tentu banyak pesan yang telah dibenamkan dalam otak dan hati Guntur.

Dikatakan terakhir, karena tidak ada pesan lagi setelah pesan terakhir, hingga Soekarno meninggal dunia. Berikut pesan terakhir Bung Karno kepada Guntur:

“Tok, engkau adalah anak sulung Putra Sang Fajar. Sebab, Bapakmu dilahirkan pada waktu fajar menyingsing. Fajar 6 Juni yang sedang merekah di ujung timur. Dan engkau yang lahir di tahun keberanian, juga menjelang fajar tanggal 3 November pada saat mana hegemoni kekuasaan Jepang semakin suram sinarnya.

Nah seperti halnya Bapakmu, engkaupun pantas menyambut terbitnya matahari. Jadilah manusia yang pantas menyambut terbitnya matahari.

Ingat, yang pantas menyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat. Karena itu jangan cengeng! Buktikan kepada setiap orang yang menatapmu bahwa engkau memang pantas menjadi anak sulung Soekarno.”

Kini usia Guntur sudah mulai senja, sudah lewat dari 73 tahun. Apakah Mas Tok bakal 'lewat' begitu saja? Ternyata TIDAK.

Darah politik Bung Karno ternyata sudah dialirkan dan disalurkan kepada puteri semata wayangnya, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri, yang lebih dikenal Puti Guntur Soekarno.

Guntur begitu tekun mendidik dan menjadikan Putri sosok Soekarnois, yang paham betul dengan ajaran Bung Karno, tentang Marhaenisme dan Pancasila. Maka lengkap sudah sosok Puti sebagai cucu biologis Soekarno dan sekaligus cucu ideologis Soekarno.

Tak heran jika Guntur tak butuh waktu lama dalam memberikan restu kepada putrinya terjun ke dunia politik di Jawa Timur. Saat akan pamit deklarasi pencalonannya sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur tahun 2018, dan sungkem, Puti dibisiki sesuatu:

"Jangan takut, anakku. Masih banyak Kaum Soekarnois di Jawa Timur yang begitu mencintai kakekmu. Mereka Para Soekarnois. Mereka akan menunjukkan jalan dan membantumu menjadi wakil gubernur kelak," pesan Guntur kepada puterinya itu. (*)

show more

Share/Embed