Batu Yoni Ditemukan Saat Pembangunan Jalan Tol,Yoni Tidak Bisa Dipindah Sudah Ada 3 Alat Berat Rusak
wisata nusantara wisata nusantara
5.58K subscribers
43,615 views
0

 Published On May 26, 2024

Sebuah batu yoni ditemukan pada salah satu titik pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Benda diduga cagar budaya tersebut tetap dipertahankan keberadaannya. Konstruksi tol pun dibuat melayang agar tidak menggusur keberadaan benda tersebut.

Persisnya, yoni tersebut berlokasi di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Letaknya berada di tengah sawah milik warga. Panjang dan lebar batu yoni tersebut sekitar 70 sentimeter.

Tampak ada cekungan di tengah batu berbentuk persegi tersebut. Selain itu, terdapat juga sebuah batu yang dibentuk menyerupai kepala kura-kura pada salah satu bidang batu tersebut.
Yoni yang ditemukan di lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta, di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, . Benda cagar budaya tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga ke-9. Adanya temuan tersebut mendorong agar konstruksi jalan direkayasa menjadi melayang supaya tak merusak temuan itu.

”Adanya yoni sudah sejak lama. Dari dulu, tempatnya memang di sana dan tidak pernah dipindah-pindah. Jadi, itu memang ada di tengah-tengah lahan sawah milik warga,” kata Lurah Desa Keprabon Hariyanto Wahyu.

Benda cagar
Wahyu mengungkapkan, pihaknya tak tahu persis pertama kali yoni tersebut ditemukan. Hanya, lanjut dia, para sesepuh desa merasa benda cagar budaya itu telah bertempat di sana bertahun-tahun lamanya. Bahkan, seorang warga yang berusia sekitar 100 tahun mengaku sudah mengetahui keberadaan benda tersebut sejak masih muda.

ADi lokasi proyek tersebut ditemukan yoni yang diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga ke-9. Konstruksi jalan direkayasa agar tidak merusak keberadaan temuan tersebut.

”Kalau warga dari dulu menyebut namanya (Candi Asu) seperti itu. Mereka menganggap ada bagian yang mirip kepala anjing. Selama ini, benda cagar budaya tersebut juga tidak digunakan apa-apa oleh warga. Benda itu dibiarkan saja berada di sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, PAK TIMBUL mengungkapkan, dengan adanya pembangunan jalan tol, warga bersepakat untuk tidak memindahkan candi tersebut. Akhirnya, solusi yang ditempuh ialah mengubah konstruksi tol. Yoni itu dibiarkan tetap berdiri. Untuk itu, jalan tol dibuat melayang, atau elevated. Dengan demikian, nantinya jalan tol bakal melintas di atas benda cagar budaya tersebut.


Pekerja sedang mengoperasikan alat berat dalam proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta, di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,. Di lokasi proyek tersebut ditemukan yoni yang diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga ke-9. Konstruksi jalan direkayasa agar tidak merusak keberadaan temuan tersebut.

Opsi lainnya, jelas Deni, benda cagar budaya yang ditemukan bisa saja diambil lalu dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Hal tersebut dilakukan pada benda cagar budaya yang berupa temuan lepas.

Selanjutnya, benda-benda tersebut disimpan di museum milik Pemerintah Kabupaten Klaten dan rumah-rumah penyimpanan milik pemerintah desa setempat. Rekayasa konstruksi menjadi jalan yang ditempuh apabila temuan berupa situs ataupun temuan-temuan yang tak memungkinkan untuk dipindahkan.
oh
Bicara soal temuan yoni, Deni mengungkapkan, benda tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga ke-9, atau pada zaman Mataram Kuno. Kerap kali, benda tersebut ditemukan di tempat-tempat seperti kebun dan sawah. Pasalnya, yoni dianggap melambangkan kesuburan.

”Yoni merupakan lambang kesuburan. Jadi benda tersebut sering berada di tempat-tempat yang bisa ditanami dengan baik. Maka, tempat-tempat penemuannya itu sering kali di kebun atau sawah. Yang seperti ini, di Klaten, banyak sekali,”

MUSIK:    • Donkgedank - SEWELAS (Backsound Gamel...  

show more

Share/Embed