CATATAN: GAMBAR HANYALAH ILUSTRASI
Keadaan Hud dan kaumnya
Ibnu Babawayh dan al-Qutb al-Rawandi telah menyebutkan bahwa Hud adalah putra ‘Abdullah bin ‘ad Rubah. Dia adalah putra Haloos, putra 'ad, putra A'oz putra Aram putra Sam putra Nuh. Beberapa ahli sejarah lain menyebutkan bahwa nama Hud yang sebenarnya adalah A'abir putra Shalih, putra Azmekhshad, anak Sam, anak Nuh. Menurut ibn Babawayh alasan dia diberi sedikit Hud adalah karena dia adalah ‘orang yang diberi petunjuk’ di antara kaumnya.

Rangkaian perawi yang shahih telah menyampaikan sebuah hadis dari Imam Ja'far as-Sadiq, di mana beliau mengatakan, “Ketika waktu kematian Nuh mendekat, beliau memanggil kaumnya dan para pengikutnya dan mengatakan kepada mereka, 'Ingatlah, setelah aku akan terjadi kegaiban. dari bukti Allah. Selama periode ini, Anda akan ditundukkan dan ditindas oleh para pemimpin tidak sah dan raja-raja yang kejam. Dan Yang Maha Kuasa akan melepaskanmu dari kesulitan-kesulitan ini melalui ‘al-Qa’im’ (orang yang bangkit) – yang bernama Hud. Ia harus berpenampilan baik, sopan santun, tenang dan bermartabat. Penampilannya akan mirip denganku. Ketika dia muncul, Yang Mahakuasa akan menghancurkan musuhmu melalui angin.’”

Dengan demikian, mayoritas mukmin mulai menantikan kedatangan Hud namun lama kelamaan berlalu dan lambat laun umat tersesat dari jalur tersebut. Yang Maha Kuasa mengutus Hud pada saat mereka sudah putus asa dan berada dalam kesulitan yang luar biasa.

Kemudian Allah SWT membinasakan musuh-musuh mereka melalui “Baad al-Aqeem” sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an. Sekali lagi Hud mengalami kegaiban dan pihak yang tidak adil berada di atas angin. Hal ini berlanjut hingga munculnya Shalih.


Dukung Terus Channel Kita Terima Kasih.
Semoga yang telah like dan subscribe di permudah kan segala urusan dan
ditambahkan di perbanyak rezeki nya,amiiiiinn.
Dan menjadi penguhuni surga di akhirat kelak nanti di jauhkan dari siksaan api neraka,amiiiinn.