Peking di tahun 1908. Seorang pengawal kerajaan membacakan sebuah perintah dari permaisuri kaisar untuk membawa putra mahkota Aisin Gioro Pu Yi. Putra pangeran Chun itu akan dipindahkan ke kota terlarang. Sementara itu ibu Pu Yi sendiri tak bisa diikut sertakan karena kecanduan opium dan harus membesarkan saudara Pu Yi yang lain. Untuk menemani Pu Yi, maka pihak kerajaan mencarikan ibu susuan dengan kualitas ASI terbaik. Lalu setelah melalui seleksi beberapa wanita, akhirnya ditetapkan wanita bernama Ar Mo yang akan menyusui Pu Yi selama dibesarkan di kota terlarang.

Rombongan Pu Yi pun sampai di kota terlarang. Kota terlarang adalah sebuah bangsal yang hanya boleh ditempati oleh seorang kaisar. Seorang Kasim atau pekerja istana lalu membawa Pu Yi menghadap permaisuri kaisar secara langsung. Permaisuri kaisar saat ini sedang sakit dalam keadaan setengah berbaring di tempat tidurnya. Permaisuri mengatakan pada Pu Yi yang saat itu masih berusia 3 tahun bahwa kaisar telah meninggal hari ini. Permaisuri sendiri saat ini juga menunggu saat terakhir ajal menjemputnya. Makanya permaisuri bersama tempat tidurnya diletakkan ditengah ruangan di bawah mutiara hitam.

Kemudian permaisuri kaisar mengatakan sesuatu yang sangat penting. Ia memutuskan dan menetapkan bahwa Pu Yi adalah kaisar yang akan menggantikan dirinya untuk masa sepuluh ribu tahun. Tak lama kemudian setelah memutuskan hal itu, permaisuri kaisar menghembuskan nafas terakhirnya. Seorang Kasim lalu memasukkan pil hitam besar ke mulut permaisuri lalu menutup wajahnya dengan sehelai kain putih. Hal ini menandakan bahwa permaisuri kaisar telah tiada.

Hari itu istana disibukkan dengan prosesi penobatan kaisar yang baru. Pu Yi nampak telah didandani dengan pakaian kebesaran dan duduk di singgasananya. Perhatian Pu Yi sedikit terganggu dengan kain putih melambai menutupi ruangan itu. Ia sangat penasaran dengan kain itu. Lalu ia bergegas menghampiri kain yang menjuntai itu. Saat Pu Yi tengah asyik bermain dengan kain itu, perlahan kain itu naik ke atas. Tersingkap lah sebuah pemandangan didepan matanya. Saat itu para pejabat dan Kasim istana telah berbaris dengan rapi. Mereka segera membungkukan badan ketika Pu Yu berjalan ditengah barisan itu. Pu Yi berhenti sesaat dan memandang barisan Kasim serta para prajurit yang berkumpul dihalaman istana.


Bagaimana kelanjutan cerita yang sangat menginspirasi ini...

Mari kita nikmati bersama...


#alurfilm
#alurfilmthelastemperor
#alurfilmterbaru
#alurceritafilm
#alurfilmterbaik