Teaser : https://vt.tiktok.com/ZSdWHckwp/?k=1

Pada zaman dahulu kala ada seorang wanita dengan wajah yang sangat cantik bernama Nyai Ageng Bagelen atau biasa dikenal dengan Rara Wetan. Karena kecantikannya itulah banyak pemuda yang kasmaran dan ingin mempersunting dirinya. Tak terkecuali Tumenggung Wingko yang merupakan salah satu penguasa di daerah Wingko pun juga ingin mempersunting Rara Wetan. Suatu hari Tumenggung Wingko mengirimkan utusannya untuk melamar Rara Wetan, akan tetapi lamarannya ditolak mentah-mentah oleh ayah Rara Wetan yaitu Jaka Panuntun. Mengetahui hal tersebut, Tumenggung Wingko tidak terima dan menculik Rara Wetan.

Mendengar kabar bahwa putrinya diculik, Jaka Panuntun mendatangi Tumenggung Wingko dan terjadilah pertempuran diantara keduanya yang menyebabkan Jaka Panuntun mengalami kekalahan. Tak lama kemudian datanglah Raden Awu-Awu dan Adipati Kayumundu yang menolong Jaka Panuntun. Untuk membalas perbuatan Tumenggung Wingko, akhirnya Raden Awu-Awu membunuh Tumenggung Wingko. Sebagai balas budi dari Jaka Panuntun, Raden Awu-Awu dijodohkan dengan putrinya yaitu Rara Wetan.

Lalu, bagaimanakah kelanjutkan kisah mereka? Akankah mereka hidup bahagia hingga ajal menjemput keduanya?

Dengan mengangkat judul “Amaran Bumi Medhanggele”, kami ingin menampilkan pertunjukan drama musikal yang sarat akan pesan-pesan. Melalui pertunjukan ini pula kami ingin mengangkat kembali citra legenda sekitar kita yang menceritakan sejarah berubahnya nama Kerajaan Medangkamulan menjadi Medhanggele lalu dirubah lagi menjadi Pagelen dan berakhir menjadi Bagelen.