PURA SAD KAHYANGAN JAGAT ULUN DANU BATUR (Desa Batur-Kintamani)
Kemenag_Bangli Kemenag_Bangli
2.49K subscribers
4,948 views
93

 Published On Nov 20, 2020

Pura Ulun Danu Batur  adalah salah satu Pura Kahyangan Jagat, yang berfungsi sebagai pemelihara harmoni dan stabilitas seluruh pulau. Pura Ulun Danu Batur mewakili arah Utara dan didedikasikan untuk dewa Wisnu dan  Bhatari Dewi Danu: dewi Danau Batur, danau terbesar di Bali.

Pura Ulun Danu Batur ini terletak di Desa Karang anyar (Sekarang: Desa Batur) di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Pulau Bali. Pura ini berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat kota Bangli. Dan berada di dataran tinggi, suasana di Pura Batur ini pun cukup dingin. Tak hanya itu, pemandangan di sini juga sangat indah.Pura ini menghadap ke barat yang dilatarbelakangi Gunung Batur dengan lava hitamnya serta Danau Batur yang membentang jauh di kaki Gunung Batur. 

Definisi Pura Ulun Danu menggambarkan pentingnya air bagi kemakmuran penduduk terutama dalam mengairi sawah di pulau Bali.

Pura Ulun Danu Batur disebutkan beberapa kali dalam beberapa lontar kuno sebagai salah satu dari sad kahyangan, enam kelompok Pura universal.

Sebelum meletusnya Gunung Batur pada tahun 1917, Pura Batur dan desa aslinya (saat itu dikenal sebagai Karang Anyar, yang berarti "Wilayah Baru") terletak di barat daya lereng Gunung Batur itu sendiri. Aliran lahar letusan 1917 menyebabkan ribuan korban. Meskipun hancur, aliran lava hitam berhenti di gerbang Pura Ulun Danu Batur. Karena lava berhenti sebelum mencapai candi, masyarakat melihat ini sebagai pertanda baik dan memutuskan untuk tinggal di daerah tersebut.

Pada 21 April 1926, Gunung Batur meletus lagi, kali ini menghancurkan seluruh desa Karang Anyar. Lava juga melaju ke arah pura, menutupi hampir seluruh kompleks. Terlepas dari kehancuran desa dan juga hilangnya 1.500 penduduk desa, meru tingkat 11 pura ini bertahan. Dengan daerah di sekitar Gunung Batur dinyatakan tidak dapat dihuni selama periode erupsi, penduduk desa Kalang Anyar harus pindah. Proses relokasi dibantu oleh penduduk desa dari daerah sekitarnya, seperti Desa Bayung, Tunggiran, Kedisan, Buahan, Sekardadi.

Dalam Raja Purana Batur 49a.1. dinyatakan sebagai berikut :

“nghing wusampun ginanti paryyangan ira Batara, ring Tampurhyangnguni, mangke hana mungwing Kalanganyar ngaran Batur Kalanganyar, apan nguni purwa telas dening karuganing parangan agni, wetu saking madyaning giri”.

Arti bebasnya :
“Sesudah diganti Parhyangan Tampurhyang maka Pura tersebut sekarang berada di Karanganyar bernama Pura Batur, oleh karena Pura Yang dulu telah hancur semuanya karena lintasan lahar panas dari Gunung Batur.”

Pura Batur terdiri dari sembilan pura yang berbeda, berisi total 285 tempat suci dan Bale yang didedikasikan untuk para dewa dan dewi air, pertanian, mata air suci, seni, kerajinan, dan banyak lagi.

Pura Ulun Danu Batur, terbagi menjadi Tri  Mandala, bagian luar pura (jaba pisan atau nistaning mandala), bagian tengah (jaba tengah atau madya mandala), dan bagian utama (jero atau utamaning mandala).

Pelinggih yang paling dominan adalah meru 11 tingkat yang terletak di halaman dalam (jeroan) dan paling sakral, tiga meru 9 tingkat yang didedikasikan untuk Gunung Batur, Gunung Abang, dan Ida Batara Dalem Waturenggong, raja dewa dari Gelgel dinasti yang memerintah dari 1460 hingga 1550.

Piodalan  Pura Ulun Danu Batur berlangsung pada bulan purnama ke-10 dalam setahun (Purnama Sasih Kedasa) menurut kalender Bali, yang biasanya jatuh pada akhir Maret hingga awal April. Namin demikian Pelaksanaan upacara juga dilaksanakan pada setiap Rerahinan Jagat baik  Purnama, Tilem dan Hari Suci Lainnya.

Seluruh Rangkaian upacara yang dilaksanakan di Pura Ulun Danu Batur, dipuput oleh Jero Gede Mekalihan dan Jero Peduluan. Namun pada upacara-upacara lainnya juga di pimpin oleh para Sulinggih.

Oleh: I Wayan Sudarma
Sumber: Purana Pura Ulun Danu Batur
#Relis #KemenagBangli #UlunDanuBatur

show more

Share/Embed