JURUS JITU PEMBERIAN MPASI YANG BENAR UNTUK CEGAH STUNTING (PART 1)
Meet Dokter Agnes Meet Dokter Agnes
113K subscribers
612,560 views
0

 Published On May 20, 2019

Halo ayah bunda, si kecil sudah mau lulus ASI eksklusif dan siap-siap mulai makan? Yuk siapkan strategi pemberian MPASInya dari sekarang, supaya prosesnya jadi lebih mudah dan anak tumbuh sehat, terhindar dari stunting. Video ‘meetdragnes’ kali ini bersama saya dr. Agnes, akan membahas tentang jurus jitu pemberian MPASI yang benar menurut WHO, stay tune ya…

Dulu, sering kan kita mendengar anak bayi usia satu atau dua bulan sudah diberi makan pisang yang dikerok pakai sendok, terutama cerita dari ayah dan ibu kita. Bahkan mungkin hingga sekarang praktek tersebut masih dilakukan. Tapi praktek memberikan makan bayi sebelum si bayi siap makan ini sebaiknya dihindari lho. Karena dampaknya malah akan membahayakan si kecil. Bayi bisa lebih gampang terkena infeksi seperti diare akibat terpapar kontaminasi makanan terlalu cepat. Lalu bayi juga bisa jadi lebih memilih makan ketimbang ASI, padahal kandungan ASI di 6 bulan pertama sangat sempurna, sehingga bayi beresiko mengalami kekurangan zat besi, kurang gizi atau malah bisa juga mengalami kegemukan kalau si bayi minum ASI ditambah kebanyakan makan. Selain itu bayi juga akan lebih mudah mengalami alergi, gangguan pencernaan dan kemungkinan si bayi terkena penyakit autoimun saat besar nanti juga menjadi lebih besar. Serem kan. Pokoknya bayi hingga usia 6 bulan sebaiknya hanya diberi ASI eksklusif atau ASI saja, tidak boleh diberi air putih, teh, jus buah, bubur, pisang atau makanan lainnya.

Jadi terlalu cepat memulai MPASI itu sangat beresiko, tetapi terlambat memberikan MPASI juga sama beresikonya. Kalau bayi baru diberikan MPASI saat usia 9 bulan atau 12 bulan misalnya, maka anak juga beresiko mengalami kekurangan gizi, anak akan jadi ngeces (drolling Bahasa Inggrisnya), kesulitan mengunyah, terbiasa mengemut makanan dan akan mengalami masalah makan.

Update:

Mohon maaf di video menit ke 12.26 ada penjelasan tentang kebutuhan protein per hari untuk anak 6 sampai 8 bulan sebanyak 30 sampai 60 gram perhari, masih kurang lengkap informasinya. Penjelasan tambahannya adalah sebagai berikut: kebutuhan protein untuk anak usia 6 sampai 12 bulan adalah sekitar 11 g/hari, jika diterjemahkan dalam makanan, untuk mendapatkan sebanyak itu dibutuhkan sekira 30 sampai 60 gram per hari untuk anak usia 6 sampai 8 bulan, dan 60-90 gram per hari untuk anak usia 9-12 bulan (dinaikkan bertahap).

Misalnya jumlah protein dalam 30 gram telur adalah sekitar 6-7 g/hari, begitu juga dengan kandungan protein dalam 30 gram ayam yaitu sekira 7 gram. Jadi untuk mendapatkan protein 11 g/hari dibutuhkan ayam atau telur sebanyak 30 sampai 90 g/hari.Semoga menjadi lebih jelas.

show more

Share/Embed