Wayang merupakan salah budaya Jawa yang keberadaannya masih tetap eksis dipertontonkan ditengah masyarakat. Selain wayang kulit, ada pula Wayang Beber yang terbilang unik dan berbeda dengan wayang lainnya.

Meski kurang begitu dikenal dibanding dengan wayang kulit, namun Wayang Beber tetap terus mengalami perkembangan.


Dalang Wayang Beber, Ki Hariyanto menjelaskan bahwa wayang beber merupakan wayang yang berbentuk gambar atau lukisan dengan media kain atau kertas berupa lembaran. Cara mementaskannya wayang tersebut dengan cara digelar dan digulung.

Lembaran berisikan berbagai adegan tersebut diuraikan oleh dalang menggunakan kayu kecil untuk menunjukkan tokoh yang diceritakan. Disebut dengan beber yang alam artian menggelar, mempertunjukkan atau membeberkan, tapi digulung.ada 2 gaya besar dari Wayang Beber yakni di Pacitan, Jawa Timur dan Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Wayang beber disajikan bergambar lakon-lakon wayang dengan cerita Panji, dari Bejiharjo dengan lakon Remeng Mangunjoyo serta Joko Kembangkuning dari Pacitan.

Hingga kini perkembangan Wayang Beber tidak hanya berkutat pada persoalan dua gaya besar Pacitan dan Bejiharjo saja, tetapi terus mengalami perkembangan yang dikembangkan oleh seniman.


Seperti halnya ditempat lain ada seniman yang menggarap wayang beber dengan lakon kontemporer. Misalnya penggusuran lahan pertanian jadi lahan dan pabrik atau dari keseharian.

Dalam eksistensi Wayang Beber yang mulai meredup, disisi lain masih ada komunitas-komunitas yang berupaya menghidupkan ulang Wayang Beber dengan babad baru, seperti memasukkan cerita rakyat atau dongeng lokal.