TRIBUNPRIANGAN.COM - Penerapan pembayaran parkir menggunakan barcode scan atau QRIS mulai diuji coba oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung di ruas Jalan ABC dan Jalan Banceuy, Kamis (10/9/2024).

Dalam uji coba tersebut, dua orang juru parkir resmi dari Dinas Perhubungan terpantau sudah menggunakan rompi berwarna biru dan oranye lengkap dengan barcode pada bagian punggungnya.

Sejumlah pengendara sudah ada yang mencoba untuk membayar parkir menggunakan barcode QRIS tersebut dengan cara mengarahkan ponsel mereka ke barcode yang ada di belakang rompi juru parkir.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara, ini merupakan salah satu inovasi untuk memudahkan pembayaran bagi pengguna parkir dan untuk mendorong Pendapatan Asli Daerah.

Dengan adanya inovasi ini, pembayaran parkir di ruas jalan itu sudah tidak bisa tunai karena juru parkirnya sudah memakai rompi yang dilengkapi barcode, sehingga pembayarannya harus pakai QRIS.

Terkait teknis pembayaran parkir dengan menggunakan QRIS itu nantinya juru parkir harus mencatat nomor kendaraan yang terparkir, kemudian secara otomatis tarif akan tertera saat masyarakat melakukan scan barcode QRIS.

Tarif Per jamnya berada di belakang rompi petugas parkir, seperti misalnya roda empat dengan tarif 5 ribu rupiah per jam.

Sementara jika masih ada pengendara yang membayar parkir secara tunai, kata Asep, nantinya akan dievaluasi, sedangkan jika ada juru parkir yang membiarkan pembayaran secara tunai nanti akan dikenakan sanksi.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terkait penerapan pembayaran parkir menggunakan QRIS tersebut untuk antisipasi adanya penyalahgunaan.

Sementara tarif parkir di Kota Bandung diatur dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 66 Tahun 2021, untuk kendaraan roda empat 5 ribu rupiah per jam dan roda dua 3 ribu rupiah per jam. (*)

Jurnalis: Hilman Kamaludin
Prod. Video: Aldi M Perdana

#TribunPriangan #Priangan #Bandung #JawaBarat #Parkir #JuruParkir #Qris #KotaBandung