Keterlibatan ulama dalam perjuangan kemerdekaan dan pemberdayaan masyarakat telah banyak tercatat dalam lintasan sejarah indonesia. Di Jawa timur misalnya, nama mendiang Kiai Haji Raden As'ad Samsul Arifin menjadi salah satu nama ulama yang banyak dikenang, dikagumi dan dicintai umat, karena perjuangan, keluasan ilmu dan kemuliaan-kemuliaannya.
Kiai As'ad Samsul Arifin adalah penyampai pesan atau isyaroh dari Kiai Kholil Bangkalan untuk Kiai Haji Hasyim Asy'ari sebagai bentuk dukungan Kiai Kholil bagi gagasan pendirian jam'iyah Nahdlatul Ulama atau NU pada tahun 1926.
Ulama yang pernah terlibat dalam perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia ini pada tahun 1983 juga menjadi pelopor penerimaan Pancasila sebagai azas kebangsaan Indonesia.