Gerdal OPT Akabi Provinsi Banten, 18 September 2024
POPT AKABI POPT AKABI
86 subscribers
5 views
0

 Published On Sep 20, 2024

Ulat jengkal merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sering menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk kacang hijau. Ulat ini dinamakan "ulat jengkal" karena cara bergeraknya yang unik, menyerupai pengukuran jengkal.
OPT ini dikenal merusak daun tanaman dengan memakannya, sehingga mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Serangan ulat jengkal yang tidak terkendali dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan. Pengendalian hama ini penting dilakukan sejak dini untuk menjaga produktivitas dan kualitas hasil pertanian khususnya pada komoditas kacang hijau.
Kelompok Tani (Poktan) Perintis II di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT Akabi untuk pengendalian hama Ulat jengkal pada tanaman kacang hijau. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 18 September 2024 pada luasan lahan 10 ha dan umur tanaman antara 10 hingga 20 Hst.
Gerdal dihadiri oleh perwakilan dari BPTPH Provinsi Banten, Kepala LPHP Pandeglang beserta tim, petugas POPT dan PPL serta tim dari Ditlin TP (Substansi POPT Akabi). Gerdal diawali dengan bimbingan teknis pengendalian ulat jengkal serta pengenalan bahan pengendali hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangan ulat jengkal tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan petugas POPT setempat, populasi Ulat jengkal masih dibawah ambang kendali atau ringan. Oleh karena itu dalam kegiatan gerdal ini digunakan bahan pengendali ramah lingkungan APH (Bakteri Bacillus thuringiensis dan Bakteri Merah Serratia sp.).
Penggunaan agens hayati baik bakteri Bacillus thuringiensis maupun Serratia sp. dinilai efektif dalam mengendalikan serangan ulat jengkal sehingga tidak mengganggu produktivitas kacang hijau di lokasi tersebut yang biasanya mencapai 1,6 ton/ha atau diatas rata-rata nasional produktivitas kacang hijau yang sebesar 1,2 ton/ha. Selain itu, melalui penggunaan agens hayati diharapkan mampu meningkatkan minat petani untuk melakukan pengendalian OPT secara ramah lingkungan.

show more

Share/Embed