Saat di Nepal bulan lalu saya mengunjungi ke "Pasar Pemberdayaan Perempuan" di kota Kathmandu. Pasar ini untuk mengingatkan kita bahwa pasar seringkali mengeksploitasi kaum perempuan. Banyak produk yang dihasilkan oleh perempuan dari dalam rumah, berakhir di pasar dan dieksploitasi oleh kapitalisme.
Kaum perempuan adalah "proletarnya proletariat". Sebanyak 80 persen dari produk pertanian di dunia dihasilkan dari tangan perempuan, tetapi mereka hanya punya akses 20 persen terhadap hasil dari jerih payahnya, dan itu artinya ketidakadilan.