INFO TEMPO - Total luas ekosistem mangrove Indonesia mencapai 3.364.076 Ha atau 20,37% dari total luas dunia.

Sayangnya, sebagian kawasan kondisinya memprihatinkan. Di Bangka Belitung, merujuk pada data Wahana lingkungan hidup (Walhi) Bangka Belitung, kondisi ekosistem mangrove selama 20 tahun terakhir mengalami degradasi sekitar 30.000 hektar. Hal ini disebabkan oleh masifnya pertambangan timah ilegal.

Memulihkan kawasan mangrove bukan perkara mudah. Tak hanya presentasi keberhasilan kecil, regulasi dan penegakan hukum yang kuat dan juga butuh pendanaan yang besar.

Catatan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), keberhasilan penanaman mangrove mereka pada 2021 hanya 70%-80%. Angka itu pun baru dari hasil evaluasi 13.400 hektar lahan yang mereka tanam, BRGM telah menanam sekitar 34.911 hektar tahun itu.

Faktor utama yang memengaruhi keberhasilan rehabilitasi mangrove adalah kondisi alam. Tinggi ombak dan abrasi laut menjadi penentu hidup bibit mangrove yang ditanam.

Yudi Amsoni yang akrab disapa Yudi Senga, berjibaku mempertahankan dua hektare lahan mangrove yang tersisa di desa Sukamandi, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Yudi kerap mengunggah aktivitas pertambangan ilegal yang merusak ekosistem mangrove di desanya. Karena aktivitasnya di media sosial, ia beberapa kali mengalami preksekusi.

Yudi berharap pemerintah bisa serius melakukan penegakan hukum dan memberantas tambang timah ilegal di kepulauan Bangka Belitung.

#dokumenter #tvtempo #bangka_belitung #brgm #mangrove