Sulawesi tenggara adalah sebuah pulau di jazirah tenggara pulau sulawesi yg memiliki 4 etnis besar yakni etnis wuna, etnis moronene, etnis wolio dan etnis tolaki, sebagai 4 etnis besar yang bermukim di bumi anoa memiliki ke khasan dan ke beraneka ragaman tarian daerah, yang dimana di dalam tarian ini mengabungkan 4 etnis budaya dalam satu tarian yang memiliki ciri khas masing”, sebagai simbol berbeda-beda namun tetap satu.

Etnis wuna dengan tari linda

Tari linda adalah tarian yang biasa di gunakan para kalambe wuna di saat akan memasuki usia kedewasaannya melakukan suatu prosesi pingitan (karia) dimana para kalambe wuna ini di pingit 7 hari 7 malam dan setelah melaksakan pingitan mereka akan keluar dengan menari yang biasa di sebut dengan tari linda.



Etnis moronene

Gerakan pukulan alu dan lompatan kaki yang menggambarkan sifat kegotongrongan masyarakat suku moronene, yang tergambar dari tarian morengku, yang dimana tarian ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas kelimpahan yang di berikan, dan di jauhkan dari marabahaya.

Etnis wolio

Lompatan para penari yang bgitu indah dan energik, menggambarkan tari dari etnis wolio, yakni tari balumpa, tarian ini menceritakan tentang sekelompok para gadis yang sedang berdendang diiringi lagu daerah dan musik. Dengan penuh keceriaan mereka berdendang dan menari dengan hati gembira dan tulus.


Etnis tolaki

Tari lariangi adalah salah satu tari persembahan masyarakat suku tolaki yang di tampilkan di hadapan para tamu-tamu agung sebagai rasa penghormatan kepada para tamu yang berkunjung di tanah tolaki, dan tari lulo melambangkan sebagai kesatuan dan persatuan masyarakat sulawesi tenggara yang dimana sambil berpengangan tangan bersatu tanpa melihat asal usul seseorang.