Nyatnyono | ziarah makam waliyullah HASAN MUNADI
MAHBUB SHOLAWAT MAHBUB SHOLAWAT
8.71K subscribers
1,467 views
155

 Published On Jul 24, 2020

Semarang memang gudangnya tempat wisata dan banyak sekali ditemukan tempat tempat wisata yang semuanya indah indah dan mempesona, terutamanya bagian wilayah Semarang bagian selatan yaitu daerah pegunungan, khususnya wilayah Ungaran Semarang.

Di Ungaran terdapat sebuah makam yang sangat dikeramatkan oleh penduduk sekitar yaitu makam waliyullah Hasan Munadi dan makam putranya waliyullah Hasan Dipuro, yang berada di sebelahnya dan dipisah jalanan. Sebuah nama Nyatnyono ungaran disini tidak akan terlepas dari makam keramat waliyullah Hasan Munadi dan Hasan Dipuro. Makam makam wali tersebut sampai saat ini masih terawat dengan sangat baik oleh masyarakat yang dipandu oleh juru kunci pemangku makam yang saat ini dipegang KH. Hasan Asy’ari.

Makam waliyullah tersebut terletak diatas bukit dengan pemandangan yang sangat indah, apalagi ketika sudah berada dilokasi makam anda akan merasakan ada hawa yang berbeda disamping hawa dingin yang segar yang dihasilkan karena berada dipegunungan juga ada hawa positif karena mendapat keberkahan dari waliyullah tersebut. Ketika anda sudah berada diparkir dan ingin menuju kemakam maka anda harus menaiki anak tangga yang disediakan untuk mempermudah peziarah menuju makam karena makam berada diatas.

Sebelum peziarah menikmati alam indah yang disajikan oleh alam semarang dengan berfoto-foto dan berselvi alangkah baiknya anda ingat tujuan awal dari rumah yaitu berziarah, lepas itu anda bisa kembali menikmati indahnya alam sekitar.


Sejarah masjid dan desa Nyatnyono

Nyatnyono begitulah orang mengenalnya, Nyatnyono sendiri dulunya adalah sebuah masjid dan sekarang melebar menjadi sebuah desa, di desa nyatnyono sendiri terdapat sebuah masjid peninggalan kyai Hasan Munadi dan anaknya Kyai Hasan Dipuro. Kisahnya berawal dari Hasan Munadi muda mondok bersama-sama Raden / sultan Fattah yaitu raja pertama kali kerajaan demak bintoro pada Sunan Bonang, setelah sekian lama nyantri di pondok dan diketahui Sunan Bonang bahwa keduanya sudah cukup berilmu maka keduanya diberi perintah masing masing untuk menyebarkan ilmu keduanya, sedangkan Raden Fattah disuruh membuat pesantren di Glagah wangi yang sekarang dikenal Bintoro, dan Hasan Munadi disuruh kembali pulang kampung untuk menyebarkan ilmu di kampung halamannya, semarang dan sekitarnya.

Nama sebuah desa Nyatnyono adalah sebuah desa dimana kampung halaman Kyai hasan Munadi berasal, Nyatnyono dalam bahasa Indonesia berarti “tiba-tiba ada” cerita berawal dari Kyai Hasan Munadi yang sedang berkhalwat untuk menyebarkan islam disana, dalam khalwatnya beliau diberi isyarat untuk mendatangi sebuah tempat yang terdapat masjid tetapi sebenarnya tempat tersebut belum ada bangunan masjidnya sama sekali, disini terjadilah kejadian yang diluar jangkauan akal sehat, setelah Kyai Hasan Munadi sampai ditempat dalam isyarat khalwatnya secara tiba tiba sebuah masjid sudah berdiri tegak, yang berada dilereng gunung sukroloyo. Maka dari cerita itulah sekarang desa tersebut diberi nama nyatnyono yang berarti tiba tiba ada.

#nyatyono #waliyullah

show more

Share/Embed