‪@haurastudio412‬

PANDUAN UNTUK KETENANGAN BATIN // NASEHAT SYEKH ABDUL QODIR JAELANI // FUTUHUL GHAIB

Dalam samudera kehidupan, manusia berjalan meniti takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT. Di setiap langkah, pengalaman spiritual datang sebagai ujian, cobaan, dan juga sebagai hadiah dari-Nya. Namun, apakah pengalaman tersebut merupakan jalan menuju kebebasan atau justru menjadi pengekangan bagi sang wali? Risalah ini membahas bagaimana sang wali sejati berada dalam kehendak Allah dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan, menjaga kedudukannya di hadapan-Nya tanpa merasa terbebani oleh hukum dan ketentuan, melainkan menjadi selaras dengan ketetapan Ilahi.

Segala pengalaman spiritual, sebagaimana disebutkan, pada hakikatnya merupakan pengekangan. Mengapa? Karena seorang wali diperintahkan untuk menjaga pengalaman itu. Setiap hal yang diperintahkan untuk dijaga memerlukan upaya, dan upaya itu seringkali menjadi beban. Namun, seorang wali yang sejati tak boleh berkeluh kesah, tak boleh mengeluh atas apa yang datang dari Tuhannya, entah itu berupa manisnya karunia atau pahitnya ujian. Ia mesti menerima segala yang terjadi dengan lapang dada, sebab apa yang terjadi adalah kehendak-Nya, dan tak ada kehendak yang lebih mulia daripada kehendak Allah.

Berada dalam ketentuan Allah adalah kemudahan. Ketika sang hamba berhasil mengosongkan dirinya dari segala kehendak selain kehendak-Nya, maka ia akan merasakan kemudahan yang sejati. Dalam keadaan ini, ia tidak lagi merasa terbebani oleh hukum-hukum yang ada, melainkan menjadi bagian dari dirinya, menjadi alur alami kehidupannya. Pengalaman spiritual itu sendiri terbatas, dan karena terbatas, ia memerlukan penjagaan. Namun, kehendak Allah itu tak terbatas. Maka, tugas sang wali adalah selaras dengan kehendak-Nya, bukan bersitegang dengan ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.

#syekh #syekhabdulqodirjaelani #tassawuf #nasehat ##marifatullah