Dalam rute sepeda Sabtu lalu, saya sengaja mampir ke SMP Negeri 5 Bandung, sekolah saya dulu. Saya pun mengajak beberapa teman untuk nostalgia bersama, yang kebetulan juga alumni SMP 5, ada Wabendum Partai Demokrat Kang @si_ruli_hidayat dan Direktur TYI @mirapermatasari Jangan tanya angkatan berapa ya.. 😁

Alhamdulillah, kemarin bisa ketemu sama para guru dan juga Kepala Sekolah. Ada Kepala Sekolah sekaligus Guru Bahasa Inggris SMPN 5 Pak Kusmana, Wakasek Humas sekaligus Guru Bahasa Sunda Bu Lilis Resniati, Staf Humas sekaligus Guru Keterampilan Jasa-PPKN Bu Winarni, dan Guru Matematika saya Bu Cicih Suryawatiningsih.

Saya bersekolah di SMP 5 Bandung selama dua tahun, kelas satu sampai kelas dua. Setelah itu pindah ke Jakarta karena Pak SBY harus pindah tugas ke Jakarta. Dulu saya kelasnya di 1-H. Saya pun mengajak Annisa berkeliling melihat ke dalam SMP 5, khususnya ke kelas 1-H. Ternyata ubinnya masih sama, meski ada perubahan di sana-sini tapi masih terlihat sama. Luar biasa.

Ada pengalaman manis di SMP 5 yang tidak akan pernah saya lupakan, yaitu ketika saya harus menempuh upaya ekstra untuk mendapatkan nilai memuaskan di kelas Bahasa Sunda. Waktu itu, Almarhum Ibu Ani sampai harus menyewa guru les Bahasa Sunda agar saya bisa mendapatkan nilai bagus. Sekarang lumayan lah bahasa Sunda saya tiasa saeutik-saeutik. 😄

Nggak lupa, saya wajib mampir ke lonceng sekolah yang legend banget, yang konon dulu dibilang sama senior-senior loncengnya dari jaman Belanda. Ingat sekali jaman dulu kalau bunyinya satu kali artinya Ketua Murid (KM) yang dipanggil oleh guru untuk dititipkan pesan. Biasanya anak-anak dulu berharap kalau pesannya itu adalah bisa pulang lebih cepat. Hayo siapa yang juga dulu waktu sekolah paling senang kalo bisa pulang cepat? 😁

#SMPN5Bandung #nostalgia