TORTOR SIPITU CAWAN (Tortor Pangurason) - Maria Situmorang
Rafael Prince Rafael Prince
1.22K subscribers
137,340 views
0

 Published On Feb 27, 2020

TORTOR SI PITU CAWAN ( Tortor Pangurason)
Thalent: Anna Maria Sidabutar
A Member Of Sanggar Napuran & OMK St. Antonius Maria Claret, Tomok

Art Director: Fr. Rafael Sirait
Location: Puncak Bukit Beta Samosir
Production: WhiteRobe Studio

CREDIT

Menurut legenda masyarakat Batak, Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini merupakan tarian yang diturunkan oleh tujuh bidadari dari khayangan saat mereka berada di sebuah kolam jernih di lereng gunung Pusuk Buhit. Dalam budaya masyarakat Batak, tarian ini tergolong tarian yang bersifat sakral sehingga sejak dulu tarian ini hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti pengukuhan Raja dan acara sakral lainnya. Hingga kini aturan tersebut masih ditaati oleh masyarakat Batak, sehingga sangat jarang bagi kita untuk bisa melihat pertunjukan Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini sewaktu-waktu.

Fungsi Dan Makana Dalam Tari Tor Tor Sipitu Cawan

Tari Tor Tor Sipitu Cawan difungsikan sebagai media pembersihan diri maupun tempat tarian itu ditampilkan. Hal ini dikarenakan cawan yang berisi air perasan jeruk purut yang dibawa penari diyakini dapat membersihkan serta menjauhkan dari hal-hal buruk dan jahat. Oleh karena itu juga tarian ini dianggap sakral dan suci sehingga tidak bisa ditampilkan sembarangan. Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini biasanya hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja, seperti pengukuhan raja, ritual adat, dan berbagai acara suci lainnya.

Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini tentu memiliki makna serta arti khusus di dalamnya, terutama pada segi gerak dan property yang digunakan untuk menari. Menurut budaya masyarakat Batak, setiap cawan yang digunakan para penari mewakili prinsip hidup masyarakat Batak. Begitu juga setiap gerakan dalam tarian ini juga memiliki nilai-nilai serta filosofi tersendiri yang mewakili budaya masyarakat di sana.

show more

Share/Embed