Presiden Soekarno menunjuk Mayjend Soeharto, prajurit yang berpengalaman di medan tempur memimpin operasi pembebasan Irian Barat tahun 1962. Pembebesan Irian Barat merupakan bagian dari operasi Tiga Komando Rakyat (TRIKORA) yang dicetuskan oleh Soekarno. Bung Karno geram karena Belanda tak mengakui kemerdekaan Indonesia bahkan masih menduduki Irian Barat. Perang adalah jalan yang harus ditempuh.

Operasi militer itu dikenal dengan nama sandi Operasi Mandala. Soeharto memimpin pasukan untuk melakukan serangan darat, udara dan laut, menggempur pasukan Belanda yang menduduki Tanah Papua, dulunya bernama Irian Barat. Berbagai elemen masyarakat juga mendukung perjuangan ini.

Operasi militer Indonesia itu mengejutkan dunia karena Indonesia ternyata memiliki kekuatan militer yang hebat, persenjataan yang canggih pada masanya, pasukan dalam jumlah besar dan berani. Komando militer itu dikendalikan Soeharto dari Makassar. Sulawesi Selatan.

Untuk mengenang perjuangan pembebasan Irian Barat dibangun sebuah monumen yang dikenal dengan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat di jantung kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Di dalam bangunan monumen, pengunjung dapat melihat diorama perjuangan prajurit Indonesia yang bertempur mengusir militer Belanda dari Tanah Papua. Arsitektur monumen juga menggambarkan filosofi dan spirit perjuangan pembebasan Irian Barat.

Di dinding monumen juga terdapat ratusan nama para pahlawan yang gugur saat berjuang di Irian Barat. Salah satu pertemupran yang paling heroik adalah saat tenggelamnya kapal yang dinakodai Yos Sudarso di Peraiaran Arafuru.

Pembebasan Irian Barat tak lepas dari peran besar TNI. Jejak sejarah itu bisa dilihat di Museum Sarwo Edhie di kota Jayapura. Di museum itu, kita bisa mengenal sejarah terbentuknya Kodam Cenderawasih. Kehadiran Kodam itu juga bertepatan pada tahun 1962, saat Operasi Trikora dilancarkan.

   • Jejak Sejarah Kodam XVII Cenderawasih...  
Jejak Sejarah Kodam XVII Cenderawasih di Museum Sarwo Edhie Jayapura