Syair Cicit Cuit-Cuit / Bangbang Wetan (Lirik + Terjemahan)
RiseTAFDI RiseTAFDI
267K subscribers
805,161 views
0

 Published On Aug 12, 2017

Assalaamu'alaikum Sobat RiseTAFDI. Makna syair Bangbang Wetan tidak lepas dari ajaran Islam ataupun ajaran-ajaran keagamaan lain yang mengajak kita untuk selalu memiliki rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Pencipta, Pengasih, dan Penyayang. Lagu asal negeri Bang Wetan (Jawa Timur) ini menceritakan sebuah kisah kehidupan sebuah masyarakat yang ditandai dengan permulaan terbitnya matahari dari ufuk timur.

Cahaya sinar matahari yang menyemburat dari ufuk timur disusul dengan siulan burung-burung (cicit cuit-cuit) yang tengah menyambut pagi. Bersamaan dengan itu, suara "krengket gerat-geret" yang berasal dari suara warga tengah menimba air di sumur untuk keperluan mandi. Dengan mandi yang diilustrasikan dengan suara "byar-byur" menjadi satu simbol kebahagiaan dan rasa syukur masyarakat kepada Alloh Yang Maha Esa.

Dengan mandi di pagi hari yang akan mengawali masyarakat untuk beraktivitas tersebut, badan menjadi segar dan senang. Terlebih, mandi di pagi hari membuat tubuh menjadi segar (fisik) dan menyenangkan (hati dan pikiran) yang pada akhirnya membuat kita menjadi sehat wal afiat. Sehat jasmani (fisik) dan rohani (psikis).

Syair Bangbang Wetan karya Kiai Kanjeng yang digawangi oleh Cak Nun ini pada bait terakhirnya juga terdapat tambahan "Lingsir Wengi".

Namun bukan lingsir wengi sebagaimana lagu yang sering kita dengar, tetapi lingsir wengi hasil karya Muhammad Ainun Najib (Cak Nun). Jadi, kolaborasi keduanya menghasilkan karya seni suara yang bagus, indah, enak didengar, dan tentunya sarat makna. Sebuah lagu khas Nusantara-Jawa yang perlu dibudayakan dan dilestarikan.

Selamat bersholawat. Semoga dengan berkat Sholawat Maksiat Minggat. Wallohu a'lam bishshowaab. Allohumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aalihi wa Shohbihi Ajma'iin. Aamiin.

-------------------------------------------------------
Referensi: Lismanto, CEO Islamcendekia.com

show more

Share/Embed