Syakir Daulay saat mengimami Sholat Jumat di Ponpes Terpadu Al-Multazam dalam acara Kristal 8 (30/3)

Afwan, dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, perlu kami klarifikasi bahwa Syakir Daulay adalah bintang tamu/ pembicara pada acara KRISTAL 8 Ponpes Terpadu Al-Multazam yang pada waktu itu (30/3) beliau jadwalnya habis jum'atan, oleh karena itu Syakir diminta menjadi Imam Jum'atan.

Terlepas dari perdebatan masalah pakaian, silahkan kami serahkan pada pandangan masing-masing, sementara kami memandang bahwa pakaian itu yang paling penting menutup aurat, wallahu a'lam.

*Tambahan:
Kami yang bertugas menerima dan menemani Syakir saat event (sebagai petugas LO event). Untuk yg komentar ttg baju yg dipakai Syakir, itu adalah baju baru (masih terbungkus plastik laundry saat mau dipakai) dan "kupluk" atau topi yg dipakai itu peci gaul (produk fashion muslim, dan produk ini jg pernah dipakai oleh Alm. UJ, silakan cari sendiri ustadz-ustadz lain yg memakai peci gaul ala kupluk ini, krna cukup banyak). Syakir juga memakai parfum yang wanginya semerbak kemana-mana (jika antum dilokasi, mungkin akan komentar ttg ini, karena santri Al-Multazam yg berpapasan dengan Syakir beberapa diantaranya nyeletuk ttg "parfumnya abis berapa botol?" -sambil bercanda-).

Kami menyaksikan langsung K.H Abdul Rosyid yg menunjuk Syakir sebagai imam shalat di masjid pondok pesantren. Awalnya Syakir menolak 2 kali, setelah dibujuk untuk yg ke-3 kalinya, dengan berbagai pertimbangan, Syakir mau menerima permintaan Kyai. Bukan untuk pamer atau gaya-gayaan, tetapi lebih karena taat & takdzim Syakir atas perintah Kyai.

Untuk hal-hal lain, Kami rasa Pa Kyai mempunyai pertimbangan tertentu yang sdh dipikirkan oleh Beliau.

(Petugas LO: ust. C. Rajab & santri, Fachri "kajo")