Kesaksian Abel Camara Lihat Langsung Tragedi Kanjuruhan: Kami Melihat Darah dan Pakaian Berceceran
Tribunnews Tribunnews
13.2M subscribers
416,111 views
2.3K

 Published On Oct 3, 2022

TRIBUN-VIDEO.COM - Striker Arema FC Abel Camara ceritakan kesaksian dirinya yang secara langsung mengalami tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Kesaksian Abel Camara melihat secara langsung tragedi Arema yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut membuat dirinya sangat terpukul melihat suporter Singo Edan.

Bahkan, Abel Camara secara langsung melihat darah, sepatu hingga pakaian berceceran saat tragedi Arema itu berlangsung.

Abel Camara menceritakan bagaimana kengerian yang dialaminya saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang memakan 125 korban jiwa meninggal dunia.

Penyerang asal Guinea-Bissau itu mengatakan, panasnya tensi pertandingan antara Arema vs Persebaya memang sudah terasa bahkan sepekan sebelum pertandingan.

Bahkan, pemain yang baru di musim ini bermain di Indonesia itu menjelaskan, bagi suporter pertandingan tersebut layaknya urusan hidup dan mati.

“Ini pertandingan derbi klasik dan sepekan sebelumnya ketegangannya sudah terasa, bahwa pertandingan ini bukan sekadar mencari tiga angka," ucap Abel dikutip dari media Portugal, Maisfutebol, Minggu (2/10/2022).

"Bagi mereka (suporter), pertandingan ini semacam urusan hidup dan mati bagi mereka. Kami boleh kalah dari tim mana saja, kecuali yang ini," tambahnya.

Dan benar saja, Arema FC yang bermain di kandang harus keok dari Persebaya dengan skor 2-3.

Para pemain Singo Edan yang tahu pendukung pasti kecewa dengan hasil ini lalu menghampiri tribun penonton untuk meminta maaf.

Namun keadaan justru mulai ricuh saat suporter mulai menyerbu ke lapangan dan pemain pun harus diamankan menuju ruang ganti.

Saat di ruang ganti inilah, Abel menceritakan mulai mendengar suara tembakan gas air mata dan melihat banyak suporter berdesakan.

Dia juga mengatakan ada tujuh hingga delapan suporter yang meninggal di hadapannya.

"Pertandingan berlangsung tegang. Ketika kami kalah, kami meminta maaf kepada suporter. Mereka mulai memanjat pagar pembatas, kami segera menuju ruang ganti," tuturnya.

"Kemudian kami mendengar suara tembakan dan orang-orang yang berdesakan. Di ruang ganti ada beberapa orang yang terkapar akibat terkena gas air mata. Mereka meninggal di hadapan kami. Ada sekitar tujuh hingga delapan orang yang meninggal," ungkap Abel.

Akibat kericuhan itu, para pemain Arema harus tertahan di Stadion Kanjuruhan selama empat jam sebelum bisa keluar area.

Namun kengerian tak sampai di situ.

Saat keluar dari stadion, pemain berusia 32 tahun itu melihat sisa-sisa kericuhan seperti darah dan pakaian yang berceceran hingga bus serta mobil polisi yang terbakar.

"Kami bertahan di ruang ganti sekitar tiga hingga empat jam sebelum petugas mengusir orang-orang keluar."

"Ketika kami pergi dan situasi sudah lumayan mereda, kami melihat darah, sepatu, pakaian berceceran di stadion. Ada juga bus dan mobil polisi yang terbakar," ujarnya.

Pemain PSIS Semarang, Carlos Fortes juga ikut berduka untuk korban Arema Vs Persebaya akibat kerusuhan Sabtu, (1/10/2022).

Sebagai mantan pemain Arema FC, Carlos Fortes tentu punya kedekatan khusus pada para korban Arema Vs Persebaya yang rata-rata adalah Aremania.

Tidak saja sedih atas tragedi Arema Vs Persebaya, namun Carlos Fortes juga berupaya menguatkan Abel Camara dan Sergio Silva.

Selain Abel Camara dan Sergio Silva, Carlos Fortes juga memberi semangat untuk Adilson Maringa dan Felipe Americo.

Nama-nama yang disebut Carlos Fortes tersebut adalah para pemain Arema FC dan asisten pelatih Kiper Arema.

Abel Camara, Sergio Silva dan Adilson Maringa merupakan pemain sedangkan Felipe Americo adalah asisten pelatih Kiper.

Lewat Instagram Story-nya, Carlos Fortes mengunggah foto lapangan sepak bola sambil menulis duka atas tragedi Arema Vs Persebaya.

Dalam Bahasa Inggris, Carlos Fortes mengatakan jika ratusan korban yang meninggal tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola.

Menurut Carlos Fortes, sepak bola hanya permainan yang tidak sepadan dengan sebuah pengorbanan.

Untuk itu, Carlos Fortes memberikan pesan khusus kepada Abel Camara, Sergio Silva, Adilson Maringa dan Felipe Americo.

Carlos Fortes menekankan agar rekan-rekannya di Arema FC itu tidak menyalahkan diri sendiri.

'Lebih dari 150 orang mati karena permainan saya? itu bukan Indonesia yang saya tahu, ini membuat saya berpikir jika itu sepadan dengan semua pengorbanan. Sepak bola hanyalah permainan. Tetap kuat guys' tulis Carlos Fortes Minggu, (2/10/2022).


'More than 150 dead's because of I game? that's not the Indonesia I know, this makes me think if it's worth of all sacrifices. Football is just a game. Keep strong guys' bunyi teks dalam Bahasa Inggris yang ditulis Carlos Fortes.

Postingan Carlos Fortes itu kemudian di-repost oleh Abel Camara sambil menyematkan simbol pita hitam tanda duka. (*)


Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Zainal Praditya

show more

Share/Embed