Ritual Budaya Maata’a Masyarakat cia cia|Karya Baru & Bugi| Kota Baubau
Amir Sapuctra Official Amir Sapuctra Official
836 subscribers
5,604 views
0

 Published On Nov 6, 2021

Ritual ma’ataa Masyarakat cia cia laporo kota baubau (SULTRA)
Adalah Pesta adat yg sudah dilakukan secara turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu, yang dimulai atas izin dan kebijakan Sultan Buton saat itu.

Dalam acara pesta maataa disajikan makanan dan minuman yang digelar di ’galampa’ (tempat pertemuan masyarakat) ataupun pelataran ’galampa’ yang dihadiri oleh semua masyarakat, setempat.

ada beberapa prosesi yang dilakukan dalam pesta ada Ma’taa yaitu pikapalikiano wawoni’i, "pisampea" bululiano galampa, posambua dan bhingka barata.

Tahap awal adalah pisampea atau mengheningkan cipta untuk mengenang arwa leluhur para tokoh pejuang adat.

"Pada prosesi ini beberap tetua adat mendoakan para arwah leluhur semoga diampuni dosanya, juga para pengikut adat supaya diberi kekuatan untuk dapat melestarikan budaya yang telah mereka prakarsai,"

Pada Prosesi selanjutnya yaitu ’buloliano galampa’ yang berarti berjalan mengintari baruga sebanyak empat kali sembari membawa "wawonii" atau makanan yang disimpan pada sebuah wadah yang berbentuk segi empat yang mengandung makna bahwa masyarakat Laporo dalam melaksanakan kegiatannya selalu mendapat lindungan Tuhan dalam semua sisi kehidupan. "Bentuk segi empat menandakan bahwa masyarakat Laporo yang mendiami empat arah yakni utara, selatan, timur dan barat dari semua sisi kehidupan diberi limpahan rezeki yang melimpah dari yang Maha Muasa,"

setelah prosesi buloliano, pemuka adat memimpin doa dengan tujuan agar masyarakat "patowala patosingku" dalam melaksanakan segala kegiatan atau usahanya selalu diberi perlindungan, kekuatan dan diberi kemudahan rezeki atas apa yang diusahakannya oleh yang Maha Kuasa.

Lebih jelasnya boleh simak video yang saya buat..
Semoga ad edukasi dn informasi akan kekayaan budaya indonesia khususnya dipulau buton,

show more

Share/Embed