Kisah Zo dan Acilia (Kita Semua Sama)
PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
15.5K subscribers
203 views
19

 Published On Oct 13, 2021

Kita Semua Sama
Karya: Cut Citra

Di sebuah kampung yang asri, setiap pagi ada ayam jago yang naik ke atas bukit, untuk membangunkan seluruh warga. “Uuuuuk,” suara ayam jago berkokok. Zo terbangun dari tidurnya. “Alhamdulillah, hari sudah pagi,” ucap Zo. Zo adalah seorang anak disabilitas fisik yang terlahir hanya dengan satu tangan. Meskipun Zo memiliki keterbatasan, ia adalah anak yang baik, penuh semangat dan sangat rajin membantu orang tua. “Sudah sholat, mengaji, sarapan, sekarang waktunya membantu ibu menyapu halaman”.
Setelah selesai membantu ibu, Zo segera izin untuk bermain bersama teman di taman bermain. Sesampainya di sana, biasanya teman-teman sudah merangkulnya, menyambutnya untuk bermain petak umpet, tapi hari minggu ini tak ada seorang pun di sana, “Kemana teman-teman, apa mereka sudah tidak mau bermain denganku, karena kekuranganku ini?” tanya Zo. Akhirnya Zo pun pulang dalam keadaan sedih.
Diperjalanan ia melihat ada dompet kakek terjatuh, segera ia ambil dan kembalikan. “Kakek ini dompetnya jatuh,” ucap Zo. “Kamu baik sekali nak, siapa namamu?” tanya kakek. “Namaku Kenzo, tapi biasa di panggil Zo,” jawab Zo, “Anak baik, kenapa engkau terlihat bersedih?” tanya kakek kembali. “Ia, karena hari ini tidak ada teman-teman yang mau bermain denganku, biasanya mereka sudah menungguku, tapi ini tidak kek,” ucap Zo dengan sedih. “Anak, bersyukur dengan penciptaan terbaik yang sudah Allah berikan untukmu, belajar bersyukur anak, coba kakek tanya, apakah bakatmu?”. “Baik kakek, aku suka sekali bernyanyi kek,” Zo pun menunjukkan bakat menyanyi nya. “ Bagus anak, kembangkan bakat bernyanyi mu, temukan potensi mu, karena setiap kita diciptakan dengan kelebihan masing-masing, sekarang pulang lah kerumah.”
Akhirnya Acila pun datang dan menghampiri Zo, sedari tadi Acila mencari Zo, ia sudah menyiapkan kejutan bersama temna-temanya untuk Zo. Adik-adik hari itu bertepatan dengan hari pahlawan, jadi teman-teman Zo menyiapkan syukuran untuk Zo yang mereka anggap sebagai pahlawan, kerana meskipun memiliki keterbatasan, Zo paling cekatan membantu teman-temanya, Zo adalah orang pertama yang paling sigap bila ada yang membutuhkan pertolongan, Zo tidak lagi bersedih, kini ia tahu bahwa teman-teman, keluarga dan lingkunya nya pun peduli, menyayanginya dan tidak membedakanya.

show more

Share/Embed